Pendapatan Kota Bandung Baru Rp 846 M dari Target Rp 2,4 T

Bandung - Target pendapatan pajak Kota Bandung di tahun 2019 sebesar Rp 2,436 triliun. Dari jumlah tersebut, sampai semester dua ini pendapatan pajak baru tercapai sebesar 34 persen atau sekitar Rp 846 miliar.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan (BPPD) Kota Bandung Arif Prasetya menjelaskan, ada sembilan jenis mata pajak yang menjadi sumber pendapatan Kota Bandung. Pertama pajak hotel, restoran, hiburan, parkir, pajak penerangan jalan, BPHTB, PBB, reklame, air tanah dan terakhir denda.

Dari sembilan mata pajak itu, kata dia, terdapat beberapa jenis yang tiap tahunya memang belum tercapai optimal. Misalnya saja pajak reklame yang hingga Juni ini baru tercapai sebesar 7,79 persen dari target sekitar Rp 153 miliar lebih.

Kemudian ada pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) yang juga belum tercapai maksimal. Dari target sebesar Rp 665 miliar sampai semester dua ini baru tercapai sekitar 33,91 persen.

"Memang ada beberapa pendapatan yang kemungkinan tidak mencapai target, misalnya pajak reklame karena ini berkaitan dengan OPD lain. Pajak BPHTB juga berkaitan dengan jual beli lahan," ucap Arif saat ditemui di Hotel Novotel, Kota Bandung, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Motor Janda Anak Satu di Tasikmalaya Dibawa Kabur Pria Beristri

Meski begitu, dia menyatakan masih ada beberapa jenis mata pajak yang menjadi sumber pendapatan di Kota Bandung. Pertama pajak restoran, hotel, tempat hiburan yang capaian target pendapatan tiap tahunnya cukup baik.

"Karena memang Bandung ini kan menjadi kota tujuan wisata dan kuliner, fashion. Tapi kita harus siap ini bandara pindah pasti ada peralihan sedikit lah," katanya.

Baca juga: Sri Mulyani Kian Buas Berantas Penunggak Pajak

Secara keseluruhan, Arif menyatakan, capaian pendapatan sampai kuartal ke dua baru mencapai 34 persen atau sekitar Rp 846 miliar. "Kami target itu Rp 2,436 triliun, yang ditargetkan Pemkot Bandung," katanya.

Arif optimistis pendapatan pajak tahun ini bisa maksimal. Dari target yang telah ditetapkan itu, dia memperkirakan akan bisa tercapai sekitar kurang lebih 80 persen. "Kita tetap harus optimistis. Ini kuartal II baru 34 persen dan sampai akhir (tahun) mungkin bisa 80 persen ke atas lah," ujarnya.


(mso/tro)