Fenomena Salju di Gunung Gede Pangrango, Pendaki: Embun Membeku

Fenomena Salju di Gunung Gede Pangrango, Pendaki: Embun Membeku

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 30 Jun 2019 11:22 WIB
Potret embun yang membeku di Gunung Gede Pangrango (Foto: Dokumentasi Niko)
Cianjur - Ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) mengenai munculnya salju di Gunung Gede Pangrango. Tapi ternyata salju di puncak gunung berketinggian 2.958 Mdpl itu fenomena lumrah.

Hal ini diungkap Nico Subarkah, pendaki yang juga anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Ia menjelaskan salju yang saat ini heboh diperbincangkan hanyalah embun yang mengendap karena suhu dingin kemudian menjadi butiran kristal berbagai ukuran.

"Itu fenomena biasa, suhu Indonesia lagi turun karena cuaca kemarau. Kemudian terpengaruh iklim Australia yang memang saat ini sedang musim dingin sehingga pengaruh ke Indonesia. Fenomena ini juga sering terjadi tiap tahun di antara bulan Juni, Juli dan Agustus, puncaknya di bulan Agustus," ujar Niko melalui sambungan telepon, Minggu (30/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niko juga mematahkan pihak yang menyebut suhu Gede Pangrango saat ini ekstrim. Menurutnya suhu baru bisa disebut ekstrim ketika hujan dan badai mempengaruhi suhu di bawah normal hingga mencapai -2 derajat celsius hingga -3 derajat.

"Kalau menurut pemandu seperti itu, ini yang sering kita ingatkan kepada para pendaki. Apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghindari hipotermia," jelasnya.

Menurutnya Gunung Gede saat ini suhu rata-rata di puncak 18 derajat celsius dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 derajat celsius. Kondisi ini dianggap masih stabil oleh pendaki yang biasa naik hingga ke puncak.

"Kemungkinan kalau Juli masih kemarau sampai Agustus baru bisa mencapai minus baru Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sudah minus. Ini melihat pada karakter Jawa Barat kondisi dataran pegunungannya berbeda dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur," tutur dia.

Untuk butiran es biasanya berada di ketinggian 2.500 mdpl kondisi itu juga tergantung pada suhu dan curah hujan. "Kalau kemaraunya panjang biasanya suhu bisa mencapai 15 derajat (siang) 5 derajat untuk malam bisa mencapai 1Β° juga kalau jam subuh," ungkap dia.

Agustus Jalur Pendakian Ditutup

Fenomena butiran es di puncak Gede Pangrango juga dibenarkan Humas Balai Besar TNGGP, Ade Bagja Hidayat. Kondisi itu disebut Ade tidak terjadi setiap malam.

"Ada beberapa tidak setiap malam, berembun menjadi kristal, ketika agak siangan mencair kembali. Bukan salju turun lalu menghampar, fenomenanya terlalu dibesar-besarkan," ungkap Ade.

Terkait perubahan cuaca dan kategori ekstrim di Gunung Gede Pangrango, Ade menjelaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG. Namun agenda tahunan antisipasi musim kemarau pihaknya akan memberlakukan penutupan jalur pendakian.

"Untuk update cuaca kita selalu mendapatkan dari BMKG, tapi bentuk agenda tahunan waspada kebakaran hutan kita siaga satu kita berlakukan penutupan di jalur pendakian," ujar Ade.


(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads