Encep (34), seorang pedagang daging ayam di Pasar Pelita Kota Sukabumi menjual daging ayam Rp 25 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya dia bisa menjual dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.
"Kalau ada yang tawar Rp 24 ribu, juga saya kasih yang penting balik modal," tuturnya kepada wartawan, Jumat (28/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun terjadi penurunan harga, Encep mengaku hal itu tidak berpengaruh pada jumlah pembeli. Ia bahkan mengaku omzet turun hingga 50 persen.
"Biasanya ketika harga daging ayam turun pembeli banyak, namun saat ini tidak terjadi. Stok daging saat ini melimpah, mungkin karena itu harga makin turun," ujarnya.
Kedai Ayam Diuntungkan
Di sisi lain, turunnya harga daging ayam di Sukabumi menguntungkan pemilik tempat makan. Bahkan jumlah pembeli diklaim naik hingga 15 persen.
Salah satunya dialami oleh Sopian Sauri, pedagang ayam penyet di Sukabumi. Ia mengaku tidak menaikan harga bahkan menggratiskan 1 boks ketika pemesanan di atas 25 boks.
"Turunnya harga ayam membuat pembeli berdatangan, termasuk pesanan untuk acara-acara hajatan. Meskipun jumlah pembelian meningkat kita tetap mempertahankan harga Rp 19 ribu untuk satu nasi boks," ujar Sopian.
(sya/tro)