Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, saat ini pihaknya tengah merumuskan konsep penanganan sampah, terutama untuk Pantai Pangandaran. Pendekatan yang diterapkan, kata Dedi, salah satunya melalui komunitas dan strategi kreatif.
Secara filosofis, Dedi menggambarkan, sampah harus dijadikan sesuatu yang bernilai dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Ia mencontohkan, wisatawan diberikan kantung tempat sampah saat membeli tiket untuk mengumpulkan sampah mereka selama berwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, satu tolak ukur kualitas pariwisata adalah kebersihan. Jika dalam urusan kebersihan tidak baik, ia menjamin ada masalah besar dengan pengelolaan pariwisatanya.
Dedi mengatakan, pembenahan pariwisata Pangandaran telah menjadi salah satu fokus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dari 231 destinasi wisata yang ada di Jawa Barat, 30 menjadi prioritas pengembangan.
"Beberapa di Pangandaran, seperti penataan kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur Pangandaran," kata Dedi.
Kepla Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran Surya Darma mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam pengelolaan sampah di Pantai Pangandaran. Beberapa kendala yang dihadapi, menurut Surya, di antaranya terbatasnya kendaraan dan petugas kebersihan serta rendahnya kesadaran warga dan wisatawan soal kebersihan.
"Kalau lagi ramai, seperti libur Lebaran, kami kewalahan. Bahkan petugas kebersihan harus lembur," ujar Surya.
Ia merinci, saat ini pihaknya hanya memiliki 7 truk pengangkut sampah untuk melayani seluruh wilayah Kabupaten Pangandaran. Sementara dari sisi petugas kebersihan, kata Surya, pihaknya mempekerjakan 204 pegawai yang melayani seluruh wilayah. Dengan sumber daya terbatas, Surya berharap dukungan serta keterlibatan warga dan komunitas dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Pangandaran.
Lihat video Paus Pilot Mati Terdampar di Pantai Sukabumi:
(tro/tro)











































