Tak berlebihan jika kawasan ini disebut sebagai arena berpetualang dan rekreasi yang lengkap. Geopark Rajamandala meliputi kawasan Stone Garden, Guha Pawon, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan.
"Geopark ini selain wahana edukasi, dan konservasi, juga sebagai wahana pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat sekitar juga bisa menikmati dan merasakan keberadaannya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Sri Dustirawati, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengintip Tempat Bidadari Mandi di Bandung |
Sri mengatakan, keberadaan Geopark Rajamandala harus dilestarikan. Sebab dari 27 kabupaten/kota di Jabar hanya ada lima daerah yang memiliki geopark, yakni Kabupaten Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Pangandaran dan KBB.
"Lima kabupaten ini telah menjalin kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengembangan kawasan geopark. Maka keberadaannya (geopark) tidak boleh dirusak karena menjadi wahana edukasi dan konservasi," ujarnya.
![]() |
Kendati demikian, untuk mengembangkan Geopark Rajamandala dibutuhkan anggaran yang tak sedikit, termasuk untuk membangun infrastruktur penunjangnya.
"Tujuan dan sasaran dari geopark adalah untuk melindungi keragaman bumi dan konservasi lingkungan. Semoga dengan campur tangan provinsi bisa membantu pengembangan Geopark Rajamandala, karena Ciletuh saja dibantu masa KBB (Geopark Rajamandala) tidak," ucapnya.
(tro/tro)