Polisi Juga Dalami Ceramah Rahmat Baequni Soal Densus 88 dan Teroris

ADVERTISEMENT

Polisi Juga Dalami Ceramah Rahmat Baequni Soal Densus 88 dan Teroris

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Jumat, 21 Jun 2019 16:15 WIB
Foto: Dony Indra Ramadhan
Bandung - Rahmat Baequni ditetapkan sebagai tersangka atas penyebaran berita bohong atau hoaks anggota KPPS meninggal diracun. Polda Jabar juga tengah mendalami isi ceramah Rahmat lainnya terkait soal teroris dan intelijen.

"Tidak hanya konten-konten yang terkait dengan meninggalnya petugas yang terlibat dalam pemilu baik di KPPS maupun yang lain. Ada juga konten-konten yang perlu didalami yaitu tentang adanya penciptaan kondisi oleh aparat, khususnya terkait dengan masalah teroris," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (21/6/2019).

Polisi menunjukkan video berdurasi 2 menit 19 detik di mana Rahmat berbicara soal teroris ciptaan aparat.

Adapun ucapannya seperti berikut :

Bahwa jika ada pergerakan yang menamakan NII setelah kematianku ini, maka dia adalah penghianat karena sudah jelas mereka dibuat oleh jenderal yang benci Islam. Sadarlah kepada rekan-rekan saya yang masih berada di NII, keluar saja, bahwa pemahaman itu sesat.

Ciri kesesatan yang hari ini terjadi dan mereka bukan NII lagi tapi mereka adalah kelompok orang yang dimanfaatkan oleh intelijen. Teman saya sudah menjadi korban, strateginya adalah untuk memanfaatkan umat Islam yang dulu mereka lakukan terhadap eks muridnya sekarang, mereka gunakan karena itu efektif.

Intelijen tidak punya kerjaan kalau tidak begini sebagaimana Densus 88, detasemen anti teror bekerja gak kalau gak ada terorisme, ya nganggur gak ada pemasukan. Kalau gak ada terorisme maka ciptakanlah terorisme tadi.

Datang ke kajian-kajian kayak gini, dilihat siapa yang aktif dideketin, didoktrin, diajak ngobrol, kenalan, diminta nomor HP, ditelepon, dideketin, didoktrin, didatengin ke rumahnya, diajak kajian, setelah terpengaruh obrolannya diajak kajian. Kajian seperti inilah yang berkembang hari ini, inilah kajian NII, tinggalkan berapapun amandemen wilayahnya. Demi Allah ini tidak lagi mengatasnamakan... Ini produk intelejen.

Faktanya sekarang pernah meringkuk di penjara, dibina oleh seseorang yang luar biasa soleh, jidatnya item, jenggotnya panjang, Quran hadistnya hafal, kagum kepada orang ini eh ternyata dia intel.

Temen saya didoktrin, kajian luar biasa semangat, sekarang ledakkan anu, ledakkan anu. Munculah bom panci, munculah bom molotov di Jalan Pandawa, nah kayak gini ngebom Surabaya, ngebom gereja untuk memperburuk citra Islam sebagai teroris.

Truno menyatakan informasi yang disebarkan oleh Rahmat terkait densus 88 ciptakan teroris merupakan hoaks.

"Ini tidak benar juga. Semua konten yang terkait dengan tidak benar, apapun, kita akan melakukan tindakan tegas dan dalam hal ini adalah melakukan proses penegakan hukum," kata Truno.



Simak Juga 'Ridwan Kamil & Rahmat Baequni Bahas Kontroversi Masjid Al Safar':

[Gambas:Video 20detik]

(dir/ern)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT