Kepala Dinas PU Didi Riswandi menyatakan adanya penurunan anggaran cukup berdampak terhadap kegiatan yang dikerjakan. Misalnya pembangunan jalan tembus dari Jalan Pajajaran hingga Jalan dr Djunjunan yang belum bisa dieksekusi.
Karena menurutnya, alokasi anggaran yang saat ini tersedia tidak memungkinkan. Di sisi lain, kata dia, anggaran untuk pemeliharaan jalan juga masih belum memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya mendapat anggaran yang jauh lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Pada 2018 lalu Dinas PU mendapat jatah anggaran sebesar Rp500 miliar.
"Sekarang itu dipangkas Rp200 miliar dari asalnya Rp500 miliar," ucapnya.
Akhirnya, dia terpaksa menunda rencana pembangunan jalan baru dan fokus terhadap pemeliharaan jalan yang ada. Karena bila pembangunan jalan baru dipaksakan khwatir berdampat terhadap kondisi jalan yang saat ini tersedia.
"Perlu atau tidak (jalan baru) ya perlu, tapi skala prioritas jalan lama jangan bolong dulu," katanya.
Selain itu, Didi juga menyingung jaringan jalan di Kota Bandung ini masih belum memadai. Secara ideal,lanjut dia, jaringan jalan di Kota Bandung minimal 20 persen dari luas wilayah.
"Bandung jalan ideal 20 persen dari luas kota, sekarang baru 7 persen," ucapnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini