Pengelola EB Batik Cirebon Hisyam Suleiman mengaku selama musim libur lebaran penjualan batik mengalami peningkatan hingga 120 persen dibandingkan hari biasa. "Ya 120 persen peningkatannya. Selama libur lebaran itu bisa tembus hingga Rp 600 juta," kata Hisyam saat berbincang dengan detikcom di toko batiknya di Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jabar, Sabtu (15/6/2019).
Lebih lanjut, Hisyam mengatakan tahun ini mengalami perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya terkait jenis batik yang diburu pengunjung. Beberapa tahun lalu jenis batik tulis masih menjadi favorit pengunjung. Saat ini, pengunjung lebih memilih batik cap ketimbang batik tulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batik tulis juga ada, lumayan. Tapi masih kalah penjualan sama batik cap," lanjut Hisyam.
Hisyam menyebutkan harga batik tulis lebih mahal dibandingkan dengan batik cap. Namun, kualitasnya tak perlu ditanyakan. Ia menyebutkan harga batik tulis mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 15 juta tergantung motif dan bahan kainnya.
"Paling banyak sih belinya yang kain, yang baju jarang. Karena mereka beli kain untuk dibuat baju," ujar Hisyam. (tro/tro)











































