Peristiwa itu berlangsung Kamis (13/6) malam. Video aksi pengeroyokan pelaku beredar di media sosial dan aplikasi pesan berantai. Sejumlah narasi dalam video itu menyebutkan pria diamuk massa ialah begal motor dan penjambret.
Hasil penyelidikan polisi, kejadian bermula saat pelaku mengendarai motor berjumpa dua remaja pria, Yasin dan Tedi, di Gang Assalafiyah, Kampung Cikaroya, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat. Mereka baru saling mengenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pergi mengendarai sepeda motor berboncengan tiga. Setiba dekat salah satu mini market di Jalan Cemerlang, Kecamatan Warudorong, ponsel Tedi dipinjam pelaku dengan alasan mau menghubungi temannya.
Saat itu, kata Nasriadi, pelaku mengembalikan ponsel milik Tedi dan mengajak keduanya pergi ke arah SMPN 16 Kota Sukabumi. Tercatat sebanyak tiga kali pelaku meminjam ponsel milik Tedi. Setelah itu, Yasin dan Tedi meminta untuk diantarkan pulang.
Selagi perjalanan, menurut Nasriadi, pelaku tiba-tiba meminta ponsel milik keduanya dan memasukkan ke dalam saku baju. "Di tengah perjalanan sekitar 100 meter dekat lokasi kejadian, pelaku pura-pura memeriksa ban motor dan meminta korban untuk turun. Saat itulah pelaku tiba-tiba memacu motor dengan maksud melarikan diri," kata Nasriadi.
Y yang duduk di jok belakang motor itu terjatuh. Namun tangannya memegang bagian belakang motor dengan maksud menahan laju kendaraan. Nahas, Y malah terseret hingga sejauh 10 meter. Sedangkan pelaku dan motornya terjungkal.
"Kedua korban berteriak maling. Warga yang berada di sekitar lokasi berdatangan dan mengeroyok pelaku sampai tidak sadarkan diri. Selain dikeroyok sebagian warga juga membakar sepeda motor milik pelaku. Dalam keadaan tidak sadarkan diri pelaku dibawa ke RS Betha Medika, namun nyawanya tidak terselamatkan," ujar Nasriadi.
Pria tanpa identitas itu meninggal dengan kondisi luka parah bagian kepala dan wajah. Jasad pelaku dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini