Namun Pantai Santolo tetap yang menjadi tujuan utama. Pada Minggu (9/6/2019), terpantau ribuan wisatawan masih memadati sepanjang Pantai Santolo.
Ulpa Pauziah (22), wisatawan asal Sumedang, ini mengaku tiap tahun berlibur ke Pantai Santolo karena terpikat pemandangan indahnya. "Sudah tiga tahun terakhir kalau libur lebaran pasti ke sini. Pemandangan lumayan bagus mesk ipun kalau berenang berbahaya," ujar Ulpa kepada detikcom di Pantai Santolo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisatawan yang memadati kawasan Pantai Santolo kebanyakan berasal dari Bandung dan Jabodetabek. Mereka datang bergerombol menggunakan kendaraan umum seperti bus dan konvoi bermotor.
Meski pun tidak bisa digunakan berenang bebas, Pantai Santolo diincar wisatawan karena pemandangannya yang indah. Kawasan dermaga kapal selalu jadi spot swafoto wisatawan. Selain itu, wisatawan juga memanfaatkan pesisir Pantai Santolo untuk bermain pasir.
"Paling kita di sini main pasir, kemudian ada sewa kuda mengelilingi pesisir pantai sama selfie," ungkap Ulpa.
![]() |
Sementara itu, sejak hari Sabtu (8/6) kemarin hingga Minggu siang ini, tercatat ada 40.000 wisatawan yang mengunjungi Pantai Santolo.
Kasatpolairud Pantai Santolo AKP Tri Andri mengatakan, kepadatan terjadi di Pantai Santolo sehari setelah lebaran.
"Hari ini jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 40 ribu orang. Kami dan pihak terkait bersiaga di sepanjang pantai," ujar Tri di Dermaga Kapal Pantai Santolo.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, petugas Polairud mengintensifkan patroli pinggir pantai dan tengah laut menggunakan perahu nelayan. Tri mengimbau para pengunjung untuk berhati-hati dan tidak bermain air terlalu tengah.
"Untuk mengantisipasi laka laut, kami bersama TNI, Balawista dan pihak terkait lain mengintensifkan patroli baik di darat maupun di laut," katanya.
"Kami mengimbau wisatawan agar mematuhi imbauan petugas di lapangan. Meskipun sedang berwisata, mohon utamakan keselamatan," ujar Tri. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini