"Malam (Kamis) kebetulan kami sedang melakukan patroli. Saya dihubungi oleh Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi yang melaporkan istrinya mengalami penyekapan. Saat itu juga saya dan anggota banting setir dan mendatangi TKP, waktu menunjukkan sekitar pukul 23.37 WIB," kata Budi melalui sambungan telepon, Jumat (24/5).
Dalam waktu sekitar lima menit Budi dan anggotanya tiba di lokasi. Mereka masuk lewat pintu depan ke dalam ruangan tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengaku tidak melihat langsung kondisi istri ketua KPU bernama Yanti tersebut. Saat itu Yanti sudah bersama warga di belakang rumah. Sebab, kata Budi, selain polisi sejumlah warga juga masuk lewat belakang rumah dengan cara meloncat pagar.
"Kondisi saya tidak melihat langsung. Karena posisi saya dan anggota mengepung dan masuk rumah dari bagian depan. Saat itu hanya mendapat keterangan warga posisinya terikat di bagian tangan lalu melilit tubuh dan terbelit ke tiang air," tutur Budi.
Budi membantah keterangan warga soal jarak waktu kedatangan warga dan polisi sekitar pukul 02.00 WIB. Dia memastikan jeda saat menerima laporan dari ketua KPU hingga anggotanya ke lokasi hanya memakan waktu 5 menit.
"Hanya lima menit jeda waktunya, begitu terima laporan langsung ke TKP. Sekitar pukul 23.42 WIB sudah di lokasi, geledah TKP lalu melihat korban bersama warga di belakang. Pengakuan dia, pelakunya lelaki dua orang memakai penutup wajah," ujar Budi.
Saat ini selain korban, polisi masih memeriksa keterangan dari sejumlah saksi tetangga korban serta suami korban. "Masih kita dalami, masih kita periksa," ujar Budi. (sya/bbn)