Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Doni Joewono mengaku masih menerima laporan dari masyarakat mengenai temuan uang palsu. Sejauh ini, Subang menjadi wilayah paling rawan uang palsu.
"Kalau di daerah Subang, semakin lama semakin naik temuan uang palsu. Tertinggi sekarang di Subang, kemarin terakhir 300 lembar," kata Doni kepada wartawan di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Selasa (21/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Doni tingginya temuan peredaran uang palsu tidak selalu negatif. Ada sisi positif yang bisa diambil dari fenomena tersebut yakni pemahaman masyarakat mengenai ciri-ciri uang asli mulai terbuka.
"Itu artinya bisa positif, masyarakat Subang saat ini dalam proses memahami uang asli. Sehingga temuan uang palsu dilaporkan," katanya.
Ia mencontohkan penurunan jumlah temuan uang palsu di Bandung. Hal itu terjadi karena masyarakat sudah memahami ciri-ciri uang asli sehingga para pelaku tindak kejahatan tersebut tak punya ruang di Bandung.
"Jadi pemalsu tidak akan datang ke Bandung, berarti itu bisa positif kan," tuturnya.
Dia menegaskan pihaknya akan terus konsen mengedukasi masyarakat mengenai uang palsu. "Jadi sekarang kami konsentrasi untuk ke daerah-daerah seperti Subang dan Sukabumi untuk memberikan edukasi ciri-ciri rupiah asli. Jadi kami yakin kalau masyarakat semua tahu ciri-ciri uang keaslian rupiah," ujar Doni (mud/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini