KPU telah menuntaskan rekapitulasi nasional dengan hasil Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 55,50% sedangkan nomor urut 02 Prabowo-Sandi mendapatkan 44,50%. Suara sah Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362, sementara Prabowo-Sandiaga Uno 68.650.239.
"Hasil ini menunjukan itulah pilihan masyarakat Indonesia, sehingga karena itu pilihan masyarakat yang konstitusional, karena negeri ini dibangun landasan konstitusi," kata Dedi saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (21/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya soal penolakan hasil Pilpres dari kubu Prabowo-Sandi merupakan hal yang wajar. Namun, kata dia, penolakan tersebut harus disampaikan secara konstitusional yakni gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau menolak hasil pemilu maka seluruh penolakannya ada koridornya, MK. Tapi kalau melakukan penolakan di luar koridor konstitusi susah juga," ucap Ketua DPD Golkar Jabar ini.
Di samping itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali merekatkan persatuan usai pesta demokrasi tahun ini. Perbedaan politik yang terjadi beberapa bulan lalu, mulai dilupakan dan kembali bersama-sama membangun bangsa.
Menurutnya tugas pemerintah ke depan yaitu membangun bangsa. Sementara rakyat bersama legislatif mengawasi dan mengoreksi kinerja pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Kita harus merajut kembali akar kebinekaan yang sempat goyah, hingga semua orang harus saling berjabat tangan, saling berpelukan sama-sama bangun Indonesia. Membangun ada dua cara, yang bekerja dan mengkoreksi, itu bagian dari membangun dalam sistem demokrasi," ujar Dedi
Jokowi-Ma'ruf Amin Menang, Cinta Laura hingga Addie MS Ucapkan Selamat:
(mud/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini