Ibu satu anak itu ditemukan Pemerintah Arab Saudi di jalanan Jeddah dalam keadaan strok dan tanpa identitas. Ia dibawa ke RS Shagar dan dirawat di sana. Kondisinya yang tak bisa bicara karena strok dan tak ada identitas, membuatnya dinamai Aminah Shagar.
Aminah dirawat selama empat tahun oleh pemerintah Arab. Akhir bulan September 2018, Aminah dipulangkan ke Indonesia dan dirawat kembali di RS Polri Kramatjati Jakarta selama empat bulan. Setelah terendus ia merupakan warga Jawa Barat, pertengahan Bulan Mei 2019, ia dibawa ke RSUD Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabtu, 18 Mei teka-teki itu terpecahkan. Aminah memiliki nama asli Siti Fatmah yang merupakan warga Kampung Ciburial, Desa/Kecamatan Sukaluyu. Alamat Siti di Ciranjang tidak disalahkan, karena Siti pernah mondok di salah satu pesantren di Kecamatan Ciranjang. Proses pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk komunitas media sosial yang ada di Kabupaten Bandung dan Ciranjang.
Pada hari itu juga, Kepala Disnakertrans Jabar Mochamad Ade Afriandi langsung menuju Cianjur setelah stafnya terlebih dahulu berangkat ke Cianjur. Rombongan Disnakertrans Jabar langsung menuju ke kediaman keluarga besar Siti yang berada di Kampung Jangarang RT 04 RW 02, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu.
Pihak keluarga memastikan bila berita soal Aminah yang selama ini ramai diperbincangkan merupakan anggota keluarganya yang berangkat ke Arab Saudi 13 tahun yang lalu untuk menjadi TKW. Kepastian itu dikatakan langsung oleh anaknya, Dede Ridwan (24).
"Iya benar. Mamah berangkat sekitar tahun 2006-2007, waktu itu saya kelas 5 SD," katanya kepada detikcom.
Minggu, 19 Mei, keluarga besar Siti diboyong ke Bandung untuk memastikan apakah itu adalah anggota keluarganya dan setelah dibuktikan, ternyata benar dan akhirnya Siti bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Pertemuan keluarga ini, diwarnai tangis bahagia. Hal itu terlihat dari wajah Siti yang tak kuasa menahan tangis saat bertemu dengan adik, anak dan pamannya. Tidak ada kata yang terucap saat Siti melihat sosok adik dan anak semata wajahnya itu. Siti hanya bisa menjerit sejadinya. Siti memang tidak bisa bicara karena strok yang dideritanya.
Paman Siti, Ucu Gozali mengatakan, keluarga merasa bahagia bisa bertemu kembali dengan Siti. Menurutnya ini keajaiban Bulan Ramadhan.
"Keajaiban Allah di bulan penuh hikmah. Kami dari pihak keluarga merasa bahagia sekali. Keluarga yang hilang bisa bertemu kembali, terimakasih kepada petugas dan pemerintah yang telah membantu dan mempertemukan kami kembali," kata Ucu.
Ucu mengungkapkan, Siti berangkat ke Arab bekerja sebagai TKW. Ia tidak mengetahui kapan Siti berangkat karena Siti hanya pamit kepada ibu, bapak dan saudaranya saja, bukan kepada seluruh anggota keluarga.
"Pas berangkat ia memiliki saudara empat, dua orang sudah meninggal satu orang ada datang ke sini. Ibu dan bapaknya pun sudah meninggal, mereka lah yang mengetahui keberangkatan Siti ke Arab," ungkapnya.
Kepala Disnakertrans Jabar Mochamad Ade Afriandi mengatakan, pertemuan Aminah atau Siti Fatmah dengan keluarga tak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
"Kami mendapatkan keyakinan dari keluarga langsung. Bahwa ini benar keluarga mereka. Tidak usah dites DNA lagi," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini