Mereka sigap berdiri di sepanjang jalan tersebut sambil menyiapkan 150-an paket takjil untuk diberikan kepada warga atau pengendara kendaraan yang melintas jelang Azan Magrib.
"Kami ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berbagi kepada sesama, alhamdulillah acara ini diikuti oleh 70 difabel," kata Uwais Kurni, pengurus Komunitas Bobotoh Difabel kepada detikcom, Minggu (19/5/2019) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Acara tersebut, ujar Uwais, tak hanya diikuti oleh komunitasnya saja, namun juga diikuti oleh Viking Bandung Barat, Perkumpulan Penyandang Disabilitas (PPDI) KBB dan perwakilan sejumlah sekolah luar biasa (SLB).
"Sebelumnya ada momentum sharing dulu soal kebutuhan difabel di Masjid Jami Baiturohman Cikawet, kami juga bahas soal bagaimana ke depannya PPDI, jadinya semua saling memahami," kata Uwais.
Uwais, yang juga Pendiri Warung Kopi Difabel mengatakan ajang ini juga menjadi momentum bagi difabel Bandung Barat untuk saling bersilaturahmi. "Acara ini rutin digelar tiap tahun, setelah berbagi takjil dilanjut buka bersama dan salat tarawih bersama," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini