Digemari Bule, Ini Keunikan Mosaik Karya Seniman Pangandaran

Digemari Bule, Ini Keunikan Mosaik Karya Seniman Pangandaran

Andi Nurroni - detikNews
Jumat, 17 Mei 2019 17:03 WIB
Agus Ramadhi, seniman mosaik asal di Pangandaran. (Foto: Andi Nurroni/detikcom)
Pangandaran - Mosaik karya Agus Ramadhi (60), seniman asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diminati ekspatriat dan turis-turis asing. Berbahan dasar pecahan keramik, karya-karya Agus telah dipesan banyak bule hingga dibawa terbang ke mancanegara.

Agus menyebut karya-karya yang dibuatnya ialah seni lukis dengan media pecahan keramik. Bidang-bidang yang dibuat, menurut dia, mulai dari hiasan cermin, dinding, kolam renang hingga patung.

Salah satu keunikan mosaik karya Agus yaitu pecahan-pecahan keramik segitiga yang dipotong secara manual menggunakan catut. Potongan-potongan asimetris yang dihasilkan kemudian dibuat pola dengan mengangkat tema-tema etnik-kontemporer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karya-karya utama Agus didominasi bentuk hewan tokek atau gecko. Pria kelahiran Bandung ini mengaku menyukai satwa tersebut karena punya kenangan pribadi dan satwa tersebut dianggap membawa keberuntungan.

"Dulu saya punya peliharaan gecko, dia mati dan saya sedih. Saya simpan di kulkas, saya lihatin dan saya lukis sampai jadi sebelas lukisan. Enggak disangka, semua (lukisan) diborong orang Jepang," kata Agus dijumpai di sela aktivitasnya di Pangandaran, Jumat (17/5/2019).

Digemari Bule, Ini Keunikan Mosaik Karya Seniman Pangandaran Mosaik karya Agus Ramadhi. (Foto: Andi Nurroni)
Perkenalannya dengan mosaik berlangsung pada 1975. Saat itu, Agus yang tengah menempuh studi kejuruan di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) di Yogyakarta, dilibatkan dalam pembuatan mosaik di sebuah kantor pemerintahan di Jakarta.

Kecintaan Agus pada mosaik semakin besar setelah ia hijrah ke Pangandaran, pada 1982. Putus kuliah dari Jurusan Seni Rupa ITB, Agus menikahi bule asal Australia dan menetap di Pangandaran.

"Saya sama istri mengelola penginapan. Penginapan itu menjadi medium karya mosaik saya," kata ayah satu anak ini.

Garapan pertama yang paling mengesankan, menurut dia, ialah ketika diminta pelukis, Kartika Affandi, untuk menggarap mosaik di Museum Affandi Jogjakarta. Selain warga lokal, Agus juga kerap diminta mengerjakan pesanan-pesanan bule.

Ia menyebut setidaknya pernah mengerjakan proyek mosaik untuk orang-orang Jerman, Australia, Italia, Belgia, Belanda dan Swiss. Mosaik yang dipesan, dia mengungkapkan, mulai hiasan, interior hingga patung.

Digemari Bule, Ini Keunikan Mosaik Karya Seniman Pangandaran Agus Ramadhi memperlihatkan mosaik hasil karyanya. (Foto: Andi Nurroni/detikcom)
Pengerjaan mosaik butuh ketelatenan. Untuk mengerjakan di bidang dinding, Agus menjelaskan, satu hari hanya bisa menggarap 0,5 meter persegi. Itu pun, dia melanjutkan, tidak termasuk proses pemotongan keramik dan penyelesaian.

"Kalau dari sisi kendala, paling ketersediaan keramik. Kadang saya harus mencari keramik tertentu ke luar kota," ujar Agus.

Meski banyak digemari bule, Agus merasa belum mendapat penghargaan yang sepantasnya dari sisi materi. Di lain sisi, kata dia, banyak pekerjaan berbiaya murah yang dikerjakan demi menyambung hidup.

"Mungkin saya masih butuh menambah portofolio dan promosi," kata Agus.


Simak Juga 'Cuma dengan Tertawa, Seniman Ini Raup Rp 3 Miliar!

[Gambas:Video 20detik]

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads