Ruslan Raya, koordinator Mata Sosial menyebut sampah berupa stereo foam, plastik rumah tangga, kayu, botol plastik hingga batang pohon menutupi area pantai yang berdekatan dengan kawasan PLTU Palabuhanratu.
"Sampah itu berserakan menutupi nyaris keseluruhan pasir pantai, beragam jenis mulai dari stereofoam, sampah rumah tangga berupa plastik, botol, kaca sampai batang-batang pohon. Melihat kondisi ini saya merasa miris karena lokasinya berada di kawasan wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu," ungkap Ruslan melalui sambungan telepon, Jumat (17/6/2019).
![]() |
Selain kondisi sampah, kawasan Pantai Loji juga tidak terawat dengan baik. Mulai dari marking atau penanda kawasan yang penuh coretan tangan-tangan iseng hingga banyaknya ilalang atau semak-semak yang terkesan dibiarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ruslan menduga sampah yang berserakan itu akibat Breakwater (pemecah ombak) milik PLTU yang hanya dibuat satu. Seandainya ada dua tumpukan breakwater sampah tidak mungkin berserakan mengotori pantai.
"Kalau saja ada dua breakwater mungkin ga akan kejadian begini, tapi ketika pihak PLTU membuat dua breakwater maka akan jadi dilema juga karena sampah nantinya malah akan mengotori kawasan mereka," jelas dia.
Sebelum libur lebaran tiba Ruslan berharap Pemkab Sukabumi segera menyingkirkan sampah dari kawasan pantai seperti tahun lalu. Namun diiringi dengan solusi jangka panjang, agar hal yang sama tidak terus berulang.
"Kami siap kapanpun dibutuhkan sebagai relawan membantu membersihkan pantai, tapi harapan kami hal itu diiringi solusi juga agar sampah-sampah itu tidak kembali datang," tandas dia.
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini