Saat didemonstrasikan di hadapan awak media, membran tersebut dipasang pada palet yang memiliki tiga slot. Air keruh yang terpapar limbah B3 kemudian disedot ke dalam tabung yang telah dipasangi palet sebelumnya.
Hasilnya positif, limbah yang berbahaya berkurang drastis. Selain itu air yang telah melewati proses penyaringan berwarna lebih bening.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Yudha Maulana |
Di samping itu, produknya pun bisa menjadi alternatif penggunaan penyaring berbagan polimer yang tak hanya ongkosnya tinggi, namun juga memiliki efek samping bagi lingkungan. Sementara membran organik ini cenderung aman karena terbuat dari sayuran busuk.
"Kalau membran polimer itu enggak ada enzim lain yang disisipi. Kalau pakai membran ramah lingkungan ini disisipi enzim sayuran dan buah-buahan busuk atau kandungan PPO yang mengurangi kadar fenol," ucapnya.
Foto: Yudha Maulana |
"Sejak 2009 hingga sekarang, kami terus mengembangkan produk membran ini. Sempat produk ini juara 1 lomba teknologi tepat guna di Cimahi kategori perguruan tinggi," katanya.
Ia berharap produk dari hasil risetnya bisa memberikan manfaat bagi industri di Indonesia, khususnya di wilayah Cimahi dan sekitarnya. "Untuk industri farmasi di Cimahi masih banyak yang belum memenuhi ambang batas (limbah) yang direkomendasikan," katanya. (tro/tro)












































Foto: Yudha Maulana
Foto: Yudha Maulana