Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata melaporkan, saat ini pekerjaan fisik sudah mencapai 73 persen. Melihat bukti fisiknya, Jeje meyakini RSUD Pangandaran akan menjadi salah satu yang termegah di kawasan Priangan Timur dan Jabar Selatan.
Jeje menggambarkan, dari segi fasilitas, untuk ruang rawat inap kelas tiga saja akan dilengkapi pendingin ruangan, televisi serta pemanas air. Total, kata Jeje, ada hampir 200 tempat tidur di siapkan, mulai dari kelas III hingga VVIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RS ini harus punya branding tersendiri, punya nilai plus dibandingkan yang lain," kata Jeje kepada media saat meninjau pengerjaan RSUD, Jumat (3/5/2019)
Saat ini, kata Jeje, tim khusus sedang bekerja menyiapkan berbagai syarat dan kebutuhan kelembagaan. Ia sendiri mengaku sedang berkomunikasi dan membujuk para dokter spesialis senior untuk mau bertugas di Pangandaran.
Jeje merinci, pada tahap awal, sebagai RSUD kelas C, RSUD Pangandaran akan mempekerjakan 16 dokter spesialis di delapan bidang spesialis serta 16 dokter umum. Sedangkan untuk paramedis dan staff, kata Jeje, dibutuhkan 400 orang.
Dari sisi anggaran, menurut Jeje, Rp 238 miliar sudah dialokasikan untuk menyelesaikan proyek fisik. Sementara untuk alat kesehatan, kata Jeje, telah dianggarkan Rp 55 miliar.
"Tapi kita masih butuh tambahan. Alkes akan kita tambah Rp 10 miliar, dan Rp 30 miliar untuk fasilitas tambahan," ujar Jeje.
Untuk memastikan pelayanan prima, menurut Jeje, pihaknya akan mengirim para staff untuk studi banding ke rumah sakit yang memiliki reputasi pelayanan terbaik. Jika fasilitas dan pelayanan baik, menurut Jeje, tidak menutup kemungkinan RSUD Pangandaran akan menjadi rujukan, tak hanya bagi warga Kabupaten Pangandaran, tapi juga warga daerah sekitar.
Meskipun disiapakan menjadi RSUD dengan fasilitas dan pelayanan terbaik, namun Jeje tidak berpikir untuk menjadikan fasilitas publik tersebut sebagai lumbung pendapatan asli daerah atau PAD. (ern/ern)