"Saya mencatat bahwa sudah ada 395 kejadian selama 2018. Artinya, setiap bulan itu terjadi kecelakaan sekitar 30 kejadian. Yang meninggal 59 jiwa, luka ringan 77 jiwa, dan luka berat 109 jiwa," kata Kassubdit Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan Ditjen Keselamatan Perkeretaapian Prayudi kepada detikcom usai pemasangan rambu-rambu di perlintasan sebidang di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Prayudi mengatakan masih tingginya kecelakaan di perlintasan dan jalur kereta api itu mendorong Kemenhub melalui Ditjen Keselamatan Perkeretaapian membuat gerakan nasional selamat di perlintasan kereta api, seperti memasang palang pintu, rambu-rambu dan spanduk imbauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Prayudi menyebutkan Kemenhub mewacanakan pemberdayaan masyarakat sekitar pelrintasan kereta api untuk ditugaskan menjadi penjaga pintu perlintasan. Sistem pembayaran petugas palang pintu perlintasan itu, lanjut Prayudi, bersumber dari APBN melalui program padat karya.
"Tahun ini kita usulkan. Banyak perlintasan yang belum tercover PT KAI, karena dananya terbatas. Nah, yang tidak tercover ini kita usulkan untuk diberi penjaga melalui program padat karya,"katanya.
Rencananya, lanjut dia, untuk tahun ini ada dua wilayah yang akan diusulkan dalam program padat karya itu, yakni Sumatera Barat dan DKI Jakarta.
"Kalau ini bisa, ke depannya 9 daop dan 4 divre akan ditempatkan juga penjaga. Ya, untuk mengantisipasi kecelakaan. Setelah ini, usulannya mengarah pada pembangunan flyover, underpass, JPO dan lainnya," ucap Prayudi.
Di tempat yang sama, Deputi Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Raden Agus menyebutkan selama Januari hingga awal Mei ini sedikitnya sudah terjadi 24 kecelakaan. "Di kami tercatat 6 kecelakaan di perlintasan sebidang, kemudian 18 kecelakaan di jalurnya. Yang bahasa itu bukan sebidangnya, tapi jalur yang mengakses ke sebidang ini," kata Agus kepada detikcom.
Agus juga menyebutkan ada 192 perlintasan sebidang di Daop 3 Cirebon, 21 di antaranya merupakan perlintasan sebidang liar. Pihaknya tengah berupaya menutup perlintasan sebidang liar.
"Sudah ada 13 perlintasan sebidang liar yang kita tutup, per hari ini. Semoga bisa ditutup semua sebelum angkutan lebaran nanti. Kita juga memberikan informasi, pemahaman tentang bahayanya perlintasan liar. Agar masyarakat memahami," katanya. (ern/ern)