"Orang yang meretas akun saya minta diamond dari game online Fire Fire, PUBG, Mobile Legend dan Hago. Kalau tidak menurut, saya diancam bakal dibikin viral," kata Kurniasari (24) saat ditemui detikcom di gedung DPRD Karawang, Senin (29/4/2019).
Dia mengaku akun Facebook-nya diretas pada awal Maret 2019. Ia tak dapat mengakses. Lalu Sari membuat akun baru.
Buruh wanita ini tak menghiraukan ancaman dari peretas diduga gamer itu. Sebab ia tak mengerti dan tak paham soal game online, apalagi soal mata uang, poin dan level dalam permainan daring itu.
Pada pertengahan April 2019, Sari mendapat ancaman dari peretas. "Saya tidak menuruti permintaan orang itu dan dia langsung mengancam," ujar Sari.
"Kalau enggak mau ngasih, gua bakal nyebar hoaks yang enggak-enggak tentang lu di sosmed, supaya lu ketangkep," kata Kurniasari menirukan pesan ancaman pelaku.
Pemerasan itu rupanya bukan gertak sambal. Pada Sabtu (27/4), tiba-tiba akun Facebook Sari yang telah diretas, menyebarkan meme yang menghina Presiden Jokowi ke grup Facebook Karawang Info. Unggahan itu viral dan akun Kurniasari pun dihujat warganet.
Ketua DPRD Karawang Toto Suripto melaporkan Kurniasari ke polisi lantaran tak terima dengan meme yang menghina Jokowi tersebut. "Akun Kurniasari sudah kelewat batas. Saya tidak terima dengan meme tersebut. Makanya saya lapor polisi," kata Toto saat dikonfirmasi detikcom via telepon.
Polisi bergerak cepat menindak laporan dari politisi PDIP itu. Di hari yang sama, polisi menjemput Kurniasari di rumahnya. "Saya diperiksa lantaran diduga menyebarkan meme yang menghina presiden Jokowi," ujar Kurniasari.
Diwawancara terpisah, Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra mengaku tengah mendalami kasus ini. Ia tak berbicara banyak mengenai kasus tersebut.
"Masih dilakukan penyelidikan," kata Nuredy singkat. (bbn/bbn)