Penjelasan PVMBG soal Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi

Penjelasan PVMBG soal Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 28 Apr 2019 20:39 WIB
Pergerakan tanah mengakibatkan ubin halaman rumah retak dan rusak. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Ahli geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaksanakan kajian di lokasi pergerakan tanah, Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hasil kajian sementara ada sejumlah faktor yang mengakibatkan pergerakan tanah di kampung tersebut.

Selain kondisi bebatuan, kemiringan dan tata lahan juga diduga sebagai penyebab gerakan tanah. Akibat peristiwa tersebut ratusan jiwa mengungsi.

"Pergerakan tanah di desa ini bersifat rayapan dan tarikan cepat yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Seperti kemiringan lereng, lahan bebatuan, kemudian faktor curah hujan yang tinggi juga bisa menjadi salah satu penyebab pergerakan tanah," kata Eka Kadarsetia, tim ahli dari Badan Geologi PVMBG, kepada wartawan, Minggu (28/4/2019).
PVMBG akan menguji lebih lanjut melalui pengecekan beberapa sampel tanah dan bebatuan di sekitar lereng kawasan tersebut. Sampel itu diuji di laboratorium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan melakukan penelitian lebih lanjut melalui uji laboratorium di Bandung terkait penyebabnya. Nanti hasil peninjauan lapangan ini kami kaji di kantor. Setelah mendiskusikan, baru kita akan sampaikan sebagai rekomendasi," ujar Eka.

Pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu meluas. Tercatat 150 orang bertahan di tenda-tenda darurat atau tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. Pengungsi lainnya menumpang ke rumah kerabat terdekat.
Ia mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di daerah Nyalindung termasuk kategori skala besar dan hingga kini masih terjadi. Eka mengimbau warga untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Sekadar diketahui, pergerakan tanah melanda Kampung Gunung Batu, RT 1 RW 22 dan RT 3 RW 9, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 109 Kepala Keluarga (KK) dari 338 jiwa terdampak peristiwa tersebut. (sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads