Pergerakan Tanah di Sukabumi, 150 Orang Bertahan di Tenda Darurat

Pergerakan Tanah di Sukabumi, 150 Orang Bertahan di Tenda Darurat

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 28 Apr 2019 15:23 WIB
Pergerakan tanah mengakibatkan ubin halaman rumah retak dan rusak. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Pergerakan tanah meluas di Kampung Gunung Batu, Sukabumi. Tercatat 150 orang bertahan di tenda-tenda darurat atau tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. Pengungsi lainnya menumpang ke rumah kerabat terdekat.
Lokasi pergerakan tanah terjadi di Kampung Gunung Batu, RT 1 RW 22 dan RT 3 RW 9, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 109 Kepala Keluarga (KK) dari 338 jiwa terdampak bencana tersebut.

Jumlah itu terdapat 12 bayi, 9 balita 22 anak-anak, dan 22 lansia yang mendapat perhatian serius pemerintah. "Ada sebanyak 69 rumah sudah tidak layak huni, 40 rumah rusak ringan. Ada sekitar 150 jiwa yang saat ini berada di tenda-tenda darurat. Kami beserta aparat TNI dan Polri mengimbau warga untuk tetap waspada. Kami juga sudah menyiapkan titik-titik tenda pengungsian di wilayah Desa Kertaangsana," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada detikcom, Minggu (28/4/2019).

Menurut dia, kampung tersebut terus mengalami pergerakan tanah dan berpotensi membahayakan jiwa warga. Guna mengantisipasi korban jiwa, Pemkab Sukabumi akan merelokasi warga ke tempat yang aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya lahan yang berada di dekat kantor desa dijadikan hunian sementara. Namun kami akan mengkaji terlebih dahulu lokasi tersebut," ujar Eka.
Pergerakan Tanah di Sukabumi, 150 Orang Bertahan di Tenda DaruratWarga terdampak pergerakan tanah di Sukabumi tinggal di tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Dihubungi terpisah, Asep Has, salah seorang relawan yang berada di lokasi, mengatakan hingga hari ini retakan tanah terus meluas. Bahkan, kala kendaraan melintasi jalan Nyalindung-Sagaranten, tanah bergetar kuat dirasakan warga.

"Kalau kebutuhan dasar warga sebagian sudah terpenuhi, namun warga saat ini membutuhkan kepastian relokasi. Warga juga tiap malam dihantui getaran ketika ada kendaraan dengan bobot besar melintas," ujar Eka.

Bukan hanya rumah warga, retakan juga merusak ruas jalan provinsi yang berada di sekitar lokasi. Kondisi jalan menjadi ambles dan berlubang dengan ukuran cukup besar.


Simak Juga "Suara Gemuruh, Lubang Raksasa Muncul Lagi di Sukabumi":

[Gambas:Video 20detik]

(sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads