Jumlah itu terdapat 12 bayi, 9 balita 22 anak-anak, dan 22 lansia yang mendapat perhatian serius pemerintah. "Ada sebanyak 69 rumah sudah tidak layak huni, 40 rumah rusak ringan. Ada sekitar 150 jiwa yang saat ini berada di tenda-tenda darurat. Kami beserta aparat TNI dan Polri mengimbau warga untuk tetap waspada. Kami juga sudah menyiapkan titik-titik tenda pengungsian di wilayah Desa Kertaangsana," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada detikcom, Minggu (28/4/2019).
Menurut dia, kampung tersebut terus mengalami pergerakan tanah dan berpotensi membahayakan jiwa warga. Guna mengantisipasi korban jiwa, Pemkab Sukabumi akan merelokasi warga ke tempat yang aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau kebutuhan dasar warga sebagian sudah terpenuhi, namun warga saat ini membutuhkan kepastian relokasi. Warga juga tiap malam dihantui getaran ketika ada kendaraan dengan bobot besar melintas," ujar Eka.
Bukan hanya rumah warga, retakan juga merusak ruas jalan provinsi yang berada di sekitar lokasi. Kondisi jalan menjadi ambles dan berlubang dengan ukuran cukup besar.
Simak Juga "Suara Gemuruh, Lubang Raksasa Muncul Lagi di Sukabumi":
(sya/bbn)