Banyak Petugas Pemilu Meninggal, Warga NU Cirebon Gelar Tahlilan

Cirebon - Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cirebon menggelar tahlilan dan doa bersama menyikapi banyaknya petugas KPPS yang gugur selama pelaksanaan pemilu. Warga NU mendorong adanya evaluasi terkait pelaksanaan pemilu serentak.

Tahlilan dan doa bersama itu digelar di kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Jalan Raden Dewi Sartika, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. PCNU Kabupaten Cirebon merilis sedikitnya 8 petugas di Kabupaten Cirebon yang meninggal saat bertugas mengawal Pemilu 2019.

Baca juga: KPU: Petugas KPPS yang Meninggal Bertambah Menjadi 230 Orang

Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon Wawan Arwani menyebutkan 8 petugas pemilu yang gugur itu dari unsur KPPS dan linmas, yakni Ngadiono Supa'at, Kaelani, Sutardi, Mustari, Sumadi, Tarki, Sarmadi, dan Syamsudin.

"Allah berkehendak lain. Mereka pejuang demokrasi yang ikut menyukseskan pemilu. Tahlil dan doa bersama ini sebagai bentuk penghormatan bagi petugas yang gugur, di Cirebon ada 8 orang. Ini cukup banyak," kata Wawan kepada detikcom di kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (26/4/2019).

Dia menjelaskan manusia memiliki batas kemampuannya masing-masing. Ia menilai petugas Pemilu 2019 bekerja ekstra.

"Ya harus ada evaluasi. Pileg dan pilpres ini sebaiknya dipisah saja, kalau disatukan jadi memberatkan petugas di lapangan. Waktu pelaksanaan ini yang harus dievaluasi," ucapnya.

Berdasarkan ilmu fikih, lanjut Wawan, mengurangi kemungkinan buruk terjadi lebih diutamakan dibanding berikhtiar mencari kebaikan. "Kalau dampaknya tidak baik, tentu ini harus dievaluasi. Ya kalau dampaknya buruk kan bisa dihindari," ucap Wawan.

Baca juga: Ketua KPU Sebut Alasan Indonesia Belum Siap Pemilu e-Voting

Saksikan juga video 'Analisis KPU Soal Penyebab Anggota KPPS Bertumbangan':

[Gambas:Video 20detik]

(bbn/bbn)