"Satu unit rumah semi permanen hancur terseret material longsor. Selain itu, akses penghubung dua desa yaitu Cianaga dan Cihamerang tertutup timbunan sepanjang sepanjang 12 meter dengan tinggi timbunan sekitar 6 meter," kata Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2019).
Selain dipicu derasnya hujan, di lokasi tersebut diketahui ada aktivitas penggalian tambang pasir ilegal. "Longsor diduga dipicu penggalian pasir di sekitar lokasi. Daerah tersebut memang rawan longsor. Aparat setempat sudah memberikan peringatan, namun diabaikan," ucap Daeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suami istri pemilik rumah yang tertimbun longsor, Atikah (30) dan Iwan (31), mengaku sempat mendengar suara gemuruh dan bebatuan kecil berjatuhan. Setelah itu, material longsor menghantam dinding hingga jebol.
"Saya langsung lari bersama orang rumah, kondisinya gelap. Gemuruh terus terdengar sampai akhirnya berhenti. Bangunan rumah saya semuanya tertimbun, alhamdulillah semuanya masih sempat melarikan diri dan selamat," ucap Atikah. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini