Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat AR Enggang mengatakan awal mula 19 bocah kecanduan seks itu terjadi lantaran leluasa menonton video porno di ponsel. Orang tua mereka luput mengawasi.
"Ini dampak dari tingkat pengawasan (orang tua) yang kurang. Artinya, kita butuh sesuatu di masyarakat, dorongan moral, untuk memperhatikan anak," ujar Enggang kepada wartawan di Kampus STH Garut, Jalan Suherman, Tarogong Kidul, Rabu (24/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komnas PA menerima laporan terkait perilaku para bocah tersebut sejak sebulan lalu. Saat ini, kata Enggang, Komnas PA Jabar turun langsung dalam memantau perkembangan psikologis anak-anak itu.
"Alhamdulillah hari ini sudah ditangani perkembangannya. Kita pantau dari sekian pelaku-korban, kita awasi dalam rangka pemulihan psikologi dan kecanduannya," tutur Enggang.
"Karena kan instrumen hukumnya sudah disiapkan. Proses hukum anak itu tadi, mengambil prinsip-prinsip yang terbaik untuk kepentingan anak. Mungkin proses diversi bisa ditempuh kalau misalkan ada unsur lain. Itu kita juga akan investigasi," ucap Enggang. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini