"Kalau ancaman sudah ada (sebelum pemilu), yang jelas ancaman nyata kita adalah teroris, pemberontakan, yang berulang-berulang itu," kata Ryamizard usai memberikan pengarahan kepada ribuan prajurit Kodam III Siliwangi di Kota Bandung, Rabu (24/4/2019).
Ia menuturkan berdasarkan pengamatan di beberapa wilayah pascapemilu, tidak terdeteksi ancaman teroris dan pemberontakan. Meski begitu, tak dipungkiri ada gangguan kamtibmas yang bisa dilokalisir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ia mengingatkan prajurit TNI untuk peka terhadap berbagai ancaman di wilayah bertugasnya masing-masing. Prajurit TNI harus bisa mendeteksi beragam ancaman kedaulatan negara.
"Prajurit TNI itu harus bisa mengenal teritorial, punya kemampuan intelijen dan tempur. Artinya bisa menangani ancaman dengan cara-cara yang tidak perlu menggunakan senjata," ujar Ryamizard.
(mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini