PP Persis Setuju 'Cebong-Kampret' Diakhiri: Lupakan dan Tetap Tenang

PP Persis Setuju 'Cebong-Kampret' Diakhiri: Lupakan dan Tetap Tenang

Mochamad Solehudin - detikNews
Jumat, 19 Apr 2019 16:54 WIB
Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)
Bandung - Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) mengimbau masyarakat untuk kembali bersatu usai Pemilu 2019. Terkait hasil Pilpres, PP Persis juga mengajak masyarakat untuk menunggu keputusan resmi KPU.

Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim mengaku bersyukur pelaksanaan Pemilu 2019 bisa berjalan dengan baik. Hingga kini tidak ada hal yang mengkhawatirkan dan mengganggu keamanan.

"Pertama harus bersyukur pemilu berjalan aman dan damai. Tidak hal yang mengkhawatirkan, ini patut disyukuri," kata Haris saat dihubungi, Jumat (19/4/2019).
Untuk hasil Pemilu 2019, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi yang belum tentu. Semua pihak diimbau menunggu hasil akhir yang dikeluarkan KPU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak terpancing hal-hal yang belum pasti. Tunggu hasil KPU, kemudian jangan diperkeruh komentar-komentar. Kita sudah kenyang dengan hoaks selama pemilu kemarin," ucapnya.

Haris juga berharap, istilah 'cebong' dan 'kampret' bisa diakhiri. Pihaknya tidak ingin masyarakat terus terpecah akibat dua istilah yang selalu mewarnai pelaksanaan Pemilu 2019. Istilah 'cebong' dikenal sebagai sebutan bagi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara itu, 'kampret' merupakan istilah bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Semua tetap tenang, serahkan ke yang berwenang. Kalau sampah pemilu (istilah cebong dan kampret) harus dilupakan. Kita jangan mau dipecah sampah pemilu yang tidak bagus untuk dipelihara," ujar Haris.


Simak Juga 'KPU: Sudahi Klaim-klaim Menang, Cukup Tunggu Penghitungan':

[Gambas:Video 20detik]

(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads