Seperti di TPS 16 di RW 05 Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot pada Rabu (17/4/2019). Meski kaki para pemilih terendam air, tahapan pemungutan suara tetap dilaksanakan.
TPS tersebut mengambil tempat di halaman rumah warga. Para pemilih yang hendak mencoblos terpaksa harus berjalan di area banjir. Bahkan beberapa di antaranya menggunakan perahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita antusias meski banjir. Kan sebagai warga negara harus menggunakan hak pilihnya," ucap Iqbal (32) salah seorang warga usai mencoblos.
Iqbal mengaku warga memaksakan diri untuk datang ke TPS. Menurut Iqbal, salah satu alasannya masyarakat khususnya korban banjir ingin ada perubahan.
"Kita memaksakan karena ingin ada perubahan di sini. Sudah lama banjir tak surut-surut," tutur Iqbal.
Panitia TPS 16 Nono Mulyana (59) mengatakan meskipun kondisj TPS terendam banjir, antusias warga cukup tinggi. Terbukti, kata Nono, hingga pukul 10.45 WIB, dari 250 pemilih, sudah 60 persen menggunakan hak pilihnya.
"Alhamdulilah warga walaupun banjir, tetap datang. Ini sudah 60 persen dari 250 pemilih," ucap Nono yang juga ketua RT 04 RW 05.
Nono mengatakan lokasi yang dipilih saat ini merupakan lokasi teraman di wilayahnya. Di daerah tersebut tak ada lagi lokasi strategis kering yang bisa digunakan.
"Ini lokasi paling aman karena agak tinggi. Tapi warga tetap semangat datang ke TPS," katanya.
Simak Juga 'Warga Malah Semangat Penuhi TPS Horor':
(dir/ern)











































