Gadis itu adalah Nabila (12), murid kelas 6 SDN Pangauban. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di Kp Cibodas RT 03 RW 07, Ds Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Saat ditemui detikcom di kediamannya, gadis periang ini mengaku telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak masih bayi. Ayah dan ibunya bercerai dan telah memiliki kehidupan baru di luar Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, ia pun dirawat oleh kedua kakek-neneknya sejak masih berusia 40 hari. Keadaan memaksanya menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih belia.
Pasalnya, sang kakek dan neneknya, Cucu (70) dan Ira (60) sudah semakin renta dan sakit-sakitan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, gadis tomboy ini mencari rongsokan seperti kardus, botol plastik, besi yang ia akan masukan ke dalam karung yang ia tenteng.
Ia biasa mencari rongsokan di wilayah perumahan di Batujajar. Aktivitas ini telah ia lakoni sejak satu tahun terakhir. "Teman banyak yang tahu, tapi saya tidak malu," katanya.
Dari hasil pencariannya selama beberapa hari, Nabila hanya mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 25.000 - Rp 35.000. Uang itu ia cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah.
"Awalnya sih sehari mencari langsung dijual, paling dapat hanya Rp 9.000, tapi sekarang ditampung dulu," ucapnya.
Tak jarang, warga yang iba memberi Nabila makana atau pun pakaian. Namun, setiap menerima sesuatu ia melapor terlebih dahulu kepada kakek-neneknya. "Kemarin sempat ada bapak-bapak yang mengikuti jadinya bilang ke kakek nenek dulu," ujarnya.
Nabila pun memiliki gudang khusus untuk menyimpan rongsoka di belakang rumah kakeknya. "Uangnya dikumpul-kumpul buat bantu kakek dan nenek, aku juga ingin beli topi," ujarnya sambil tertawa.
Terkait videonya yang menjadi viral, Nabila mengatakan ia dan kawan-kawannya sudah kembali berteman. "Aku sempat marah karena sepatu didudukin, tapi enggak lama dari dua hari kemudian udah baikan lagi," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini