Sekretaris TKD Jabar, Abdy Yuhana, menilai stiker yang terlihat dalam foto itu memiliki beberapa keganjilan, salah satunya bentuk stiker yang bukan dikeluarkan oleh TKN dan TKD. Abdy memastikan pihaknya mempunyai standar bentuk stiker yang digunakan sebagai alat kampanye kepada masyarakat.
"Bentuk stiker dalam foto itu tidak kami kenali, karena kami punya standar terkait stiker yang dibagikan oleh tim kampanye. Kami tidak tahu itu stiker dari mana, bisa saja itu sengaja dibuat kemudian diekspose di media sosial untuk menyudutkan pihak kami," kata Abdy melalui sambungan telepon, Jumat (12/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Abdy, dalam foto hanya terlihat hanya beberapa anak yang ditempeli stiker dari sekian banyak anak yang menyambut kedatangan Jokowi ke Sukabumi sebagai presiden.
"Anak-anak (sekolah) menyambut presidennya, kita rasa tidak masalah. Keganjilan yang kita temukan dari banyak anak yang ada di lokasi, stiker hanya ada di beberapa anak saja. Sekali lagi seperti hanya sekedar dibuat lalu difoto untuk membuat informasi negatif," tutur Abdy.
Sejak awal, dia menegaskan, Jokowi selalu menyampaikan dalam kampanye tidak boleh melibatkan ASN dan anak-anak. "Dari awal Pak Jokowi selalu menyampaikan di dalam berkampanye itu tidak boleh melibatkan ASN, yang kedua anak-anak di bawah umur. Harapan kami, Bawaslu harus investigasi apakah gambar itu benar. Kalau kami sekali lagi jelas meragukan stikernya tidak lazim atau tidak dicetak oleh kami untuk dibagikan ke masyarakat," tutur Abdy.
Ketua Bawaslu Sukabumi Teguh Haryanto menuturkan laporan diterima pihaknya menyebutkan pelibatan anak SD dalam kegiatan politik itu terjadi di Kecamatan Parungkuda. Terkait foto-foto tersebar di medsos, menampilkan bocah lelaki dan perempuan yang seragamnya terdapat stiker tersebut, Teguh mengatakan harus melibatkan polisi untuk memastikan kebenaran gambar.
"Kalau pun warganet yang menjadikan viral, takutnya itu (foto) hoaks atau editan, ada di kepolisian (untuk membuktikan). Sedangkan yang kita terima, memang ada aduan di Parungkuda, saat ini kita proses," tutur Teguh melalui sambungan telepon, Kamis (11/4).
Tonton juga video Jokowi Incar 55% Lebih Suara dan Menang di Jawa Barat:
(sya/bbn)











































