Muara Sungai Palangpang-Ciletuh membentang memisahkan akses dua desa antara Kampung Cikadal Desa Mandrajaya dengan Kampung Palangpang di Desa Ciwaru. Menggunakan ojek perahu menjadi satu-satunya solusi karena nihilnya jembatan di area tersebut.
"Jembatan permanen yang paling dekat dari sini jaraknya 20 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Untuk meringkas waktu ya pakai ojek perahu, untuk melintas hanya perlu lima menit," kata Mardi kepada detikcom, Rabu (10/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Enggak ada tutupnya, apalagi kalau ada warga darurat mau menyeberang tengah malam sekalipun kami layani. Kalau saya masih terbilang baru, sekitar 6 tahunan narik ojek perahu," ujar Iwan.
Iwan menyebut aktivitasnya itu sebenarnya hanya sampingan. Satu minggu dia narik ojek perahu, sepekan berikutnya dia kembali berjibaku di laut sebagai nelayan.
"Bergantian dengan teman, kalau misalkan teman narik saya melaut begitu aja setiap harinya. Kalau tarif kita enggak nentuin berapa-berapanya seikhlasnya jadi biar penumpang mau kasih berapa kita terima, untuk anak sekolah bayarnya tahunan ada yang Rp 500 ribu tapi beragam disesuaikan dengan kemampuan mereka," tutur Iwan.
Selain ojek perahu, warga juga mengoperasikan perahu wisata. Untuk tarifnya mencapai Rp 25 ribu per penumpang. Layanan perahu wisata ini khusus mengantarkan tamu yang ingin menyeberang ke Pulau Kunti. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini