Pantauan detikcom, jalan ambles tersebut memanjang sejauh 50 meter. Saat ini, sejumlah warga tengah bekerja bakti untuk membereskan material longsor.
Aceng (51) salah seorang petani mengatakan, biasanya jalan tersebut digunakan sebagai jalan alternatif warga untuk mengangkut sayuran ke Soreang atau Pasar Induk Caringin di Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pun dengan jalur penghubung Desa Karyamukti dan Desa Cilame Kabupaten Bandung yang melewati areal Perhutani. Longsoran tanah dan pohon tumbang terjadi di beberapa titik.
Ace (28), perangkat desa Karyamukti, mengatakan selain jalan penghubung tersebut, curah hujan yang tinggi juga menggerus jembatan Leuwi Cingcin di jalan setapak yang menghubungkan Karyamukti dan Nanggerang.
"Warga harus memutar sejauh 6 kilometer, kasihan terutama anak-anak sekolah yang paling merasakan dampaknya," kata Ace.
Camat Cililin, H Endang mengatakan pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan pemerintah KBB untuk mengakomodir akses jalan dengan menggunakan alat berat. "Ya mudah-mudahan dalam waktu dua hari sudah selesai," ujar Endang.
Akibat longsor itu, delapan rumah warga rusak berat dan puluhan rumah lainnya rusak ringan. (ern/ern)