.webp)
Pantauan detikcom Kamis (4/4/2019) sekitar Pukul 16.00 WIB, banjir akibat luapan Sungai Citarum masih menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran.
Ketinggian air mulai dari betis hingga paha orang dewasa. Untuk melintasi jalan tersebut, warga harus menggunakan transportasi lain seperti perahu dan delman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Wisma Putra |
Banjir di jalan tersebut terjadi sebelum dan sesudah Jembatan Sungai Citarum Kecamatan Dayeuhkolot. Karena angkot tidak dapat melintas di jalan tersebut, sejumlah penumpang menunggu di tepi jalan yang tidak terkena banjir. Warga yang sudah turun dari perahu atau delman langsung naik ke angkot untuk melanjutkan perjalanan.
Seorang karyawati salah satu pabrik di Dayeuhkolot Eti Rohaeti (38) mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab ia harus mengeluarkan ongkos tambahan.
"Ongkosnya double. Biasanya Rp 10 ribu Banjaran-Dayeuhkolot, sekarang Rp 20 ribu bahkan lebih," kata Eti.
 Foto: Wisma Putra |
Hal serupa juga dikeluhkan oleh salah satu sopir angkot Eman. Menurutnya karena banjir setoran angkotnya berkurang. "Penumpang juga berkurang. Kalau banjir begini paling bawa pegawai pabrik saja, biasanya juga ada yang mau ke pasar," katanya.
Ia berharap ada solusi yang cepat dari pemerintah. Sebab permasalahan banjir terjadi terus menerus.
Tonton juga video Tanggul Jebol, Siswa SD di Ujungberung Bandung Dikepung Banjir:
(tro/tro)
