Kakek Zaki bernama Oo Sunaryo memberikan keterangan terkait dugaan penganiayaan yang dialami cucu keduanya itu dalam sidang yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Gedung Arsip, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (4/10/2019). Dalam kesaksiannya, Oo bercerita soal kondisi Zaki yang babak belur.
Oo mengatakan sebelum Zaki terlihat babak belur, dia sempat bertemu dengan cucunya itu. Saat itu, Zaki pamit hendak pergi ke Bali bersama Cahya Abdul Jabar yang juga korban penganiayaan Bahar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kepergian cucunya itu, Oo tak lagi melihat Zaki. Tiga hari berselang, Oo baru melihat lagi Zaki. Oo kaget saat itu melihat kondisi Zaki yang sudah babak belur.
"Saat itu dia menutupi badannya pakai seprai. Tapi wajahnya masih kelihatan. Wajahnya babak belur, ada memar terus ada luka merah di matanya. Kepalanya juga botak padahal sebelumnya enggak. Terus di kepala ada luka seperti kepentok besi. Jalannya juga pincang," tutur Oo.
Oo saat itu bertanya perihal kondisi cucunya itu. Namun Zaki tak menjelaskan secara rinci kepada kakeknya.
"Dia cuma cerita dikeroyok di daerah Yasmine lalu dibawa ke daerah Parung," kata dia.
Keterangan Oo dalam persidangan berbeda dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Jaksa dari Kejaksaan Negeri Bogor lantas membacakan BAP Oo dalam persidangan.
Dalam BAP-nya yang dibacakan oleh jaksa, Oo menyebut bahwa Zaki dikeroyok di Tajul Alawiyyin yang merupakan pesantren Bahar. Oo lantas menanyakan siapa yang memukul. Zaki lantas menjawab yang melakukan pemukulan ialah Habib Bahar.
"Benar seperti itu saksi?," tanya jaksa.
"Benar," jawab Oo. (dir/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini