Beas Beureum, Jurus Pemkot Bandung Cegah Stunting

Bandung - Pemkot Bandung menggulirkan program Bekal Anak Sekolah Bergizi Enak dan Murah (Beas Beureum). Program tersebut adalah bagian upaya pemerintah meningkatkan gizi anak sekaligus mencegah stunting.

Kadinkes Kota Bandung Rita Verita mengatakan program tersebut akan dimulai dari siswa SD. Sebab sejauh ini sudah banyak SD yang mewajibkan agar siswanya membawa bekal sendiri dari rumah.

"Tapi ternyata bekal yang mereka bawa belum sesuai dengan gizi seimbang. Banyak bekal makanan instan, gorengan dan tidak dilengkapi sayur juga buah," ujar Rita usai peluncuran Program 'Beas Beureum' di Pendopo Kota Bandung, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Jaga Bandung Kondusif, Pemkot Sinergikan 3 Pilar Kewilayahan

Melalui jurus tersebut, kata Rita, pemerintah akan memberikan pemahaman kepada para orang tua dan siswa tentang bekal yang memenuhi kecukupan gizi. Dari satu paket bekal yang dibawa, sepertiganya berisi nasi atau karbohidrat utama. Kemudian, sepertiga bekal berisi berbahan dasar sayur, lalu seperenamnya bisa dibubuhi lauk serta seperenam sisanya buah-buahan.

"Mudah-mudahan dengan 'Beas Beureum' ini seluruh masyarakat yang memiliki anak SD bisa memperbaiki gizi bekal anaknya. Jika gizi kurang baik akan berpengaruh saat remaja," ujarnya.

Rita menjelaskan penerapan program 'Beas Beureum' juga sebagai upaya menekan angka stunting. Dengan adanya perbaikan gizi sejak dini, stunting di Kota Bandung diharapkan bisa menurun.

"Kita berkomitmen tinggi mencegah stunting. Karena angka stunting di Kota Bandung masih 25,8 persen. Jadi kalau jumlah balita kurang lebih ada 200 ribu, ada sekitar 51 ribu yang terkena stunting," kata Rita.

Baca juga: Penuhi Hak Anak, Pemkot Bandung akan Revisi Perda

Wali Kota Bandung Oded M Danial menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, program 'Beas Beureum' menjadi fondasi untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kota Bandung. Hal itu bisa mendorong terwujudnya visi Bandung Unggul.

"Terpenting output-nya adalah membangun kualitas SDM. Sekarang mari kita ciptakan masyarakat yang unggul terlebih dahulu. Mari kita bersama membangun Bandung ini dimulai dari SDM dulu yang unggul," katanya.

Wali Kota Bandung Oded M Danial (Foto: dok.Humas Pemkot Bandung)

Oded mengakui tantangan terberat dari program 'Beas Beureum' ialah maraknya makanan instan yang sudah menjadi andalan bagi masyarakat. Sebagian masyarakat tak lagi mengolah bahan mentah yang lebih segar dan sehat.

Untuk itu Oded berharap 'Beas Beureum' tidak hanya sebatas peluncuran program. Namun menjadi gerakan masif agar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi bagi anak.

"Saya berharap tidak hanya launching. Mari kita propagandakan dan sosialisasikan kepada masyarakat agar program 'Beas Beureum' terimplementasikan. Insyaallah bisa menghasilkan gizi seimbang dan menekan angka stunting di Kota Bandung," ujar Oded. (tro/bbn)