Sehingga damkar sering terlambat datang untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Terlebih bila kebakaran terjadi di wilayah pelosok. Kondisi seperti ini sudah terjadi bertahun-tahun. Masyarakat kerap menyalahkan damkar yang sering terlambat datang.
"Kami hanya punya satu unit damkar yang biasa digunakan secara mobile. Untuk dua unit lainnya kondisinya sudah tua, jarang digunakan," ujar Plt Kasat Pol PP Ciamis Dedi Iwa Saputra saat ditemui usai mengikuti upacara hari ulang tahun (HUT) Damkar ke 100 dan HUT Satpol PP ke 69 di Taman Lokasana, Selasa (2/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang Ciamis ini kondisinya sangat luas, dengan hanya mengandalkan 1 unit damkar tentu tidak cukup, perlu ada penambahan minimal 5 unit," jelas Dedi.
![]() |
Selain penambahan 5 unit damkar, juga perlu didirikan wilayah managemen kebakaran (WMK) di 5 ekskwadanan (wilayah). Sehingga lebih dekat dan respon cepat bila terjadi kebakaran.
"Memang harus segera dibentuk regulasinya, Perda atau Perbup akan lebih leluasa, dengan adanya WMK di 5 titik dengan penambahan 5 unit armada damkar, tentunya bencana kebakaran di seluruh wilayah Ciamis bisa teratasi," katanya.
Dedi mengaku sering menyampaikan pengajuan penambahan unit damkar ke Pemkab Ciamis. Namun, terbatasnya APBD membuat ajuan tersebut tak pernah terealisasi.
"Kita sadar bahwa APBD Ciamis terbatas, jadi memaksimalkan unit yang ada. Mudah-mudahan kedepan ada bantuan dari Provinsi atau Pusat, begitu juga dari APBD Ciamis," ucapnya.
(ern/ern)