Tarian Telik Sandi, Spionase Kesultanan Cirebon saat Lawan Rajagaluh

Tarian Telik Sandi, Spionase Kesultanan Cirebon saat Lawan Rajagaluh

Sudirman Wamad - detikNews
Minggu, 31 Mar 2019 09:13 WIB
Tarian telik sandi (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Selain tari topeng, Cirebon juga memiliki tarian tradisional lainnya. Namanya tarian telik sandi atau ronggeng bugis. Tarian telik sandi berlatar belakang tentang spionase atau memata-matai.

Gerakan tariannya membuat orang tertawa. Kejenakaan tarian ini mampu menghipnotis penontonnya, terlebih lagi para penarinya merupakan laki-laki yang berdandan layaknya perempuan. Ya, berkebaya dengan wajah riasan wajah yang lucu. Telik sandi kerap dipertontonkan sebagai tarian pembuka acara. Jumlah penarinya paling sedikit lima orang.

Menurut seniman Cirebon, Dino Sahrudin, tarian telik sandi dipopulerkan oleh salah seorang pendiri Sanggar Pringgading Cirebon, Handoyo pada tahun 1990. Dikatakan Abah Dino, sapaan karibnnya, Handoyo terinspirasi dengan kisah telik sandi di masa Kesultanan Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telik sandi ini memiliki kisah. Sekitar abad ke-14, terjadi perseteruan antara Kesultanan Cirebon yang saat itu dipimpin Sunan Gunung Jati dengan Kerajaan Rajagaluh, yang saat itu di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran," kata Dino saat berbincang dengan detikcom di Gedung Negara kota Cirebon, Jabar, beberapa waktu lalu.

Tarian Telik Sandi, Spionase Kesultanan Cirebon saat Lawan RajagaluhTarian telik sandi berlatar belakang tentang spionase atau memata-matai. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Dino menceritakan konflik antara Rajagaluh dan Kesultanan Cirebon itu bermula dari keinginan Rajagaluh untuk menguasai wilayah Cirebon, yang sebelumnya menjadi bagian dari Kerajaan Pajajaran era Prabu Siliwangi.

"Kesultanan Cirebon mendapat kabar tentang rencana penyerangan yang dilakukan Rajagaluh, yang saat itu dipimpin Pangeran Cakraningrat. Saat mendengar kabar itu, Sunan Gunung Jati mengutus Nyi Mas Gandasari untuk mencari informasi tentang rencana itu," tutur Dino.

Menurut Dino, Nyi Mas Gandasari merupakan prajurit wanita yang berasal dari wilayah Panguragan Cirebon. Nyi Mas Gandasari membawa rombongannya berhasil masuk ke wilayah Kerajaan Rajagaluh.

"Nyi Mas Gandasari menyamar sebagai penari ronggeng bersama rombongannya. Rombongan Nyi Gandasari ini merupakan pasukan kesultanan yang menyamar sebagai perempuan. Misi pasukan ini mencari kelemahan Pangeran Cakraningrat," kata Dino.

Dia berkisah, Pangeran Cakraningrat rupanya kepincut dengan pesona Nyi Mas Gandasari. Hingga akhirnya, rombongan Nyi Mas Gandasari pun mendapat panggilan khusus di istana Kerajaan Rajagaluh.

"Rombongan Nyi Mas Gandasari ini berhasil menemukan kelemahan Pangeran Cakraningrat. Di mana kekuatan pangeran saat itu ada di benda pusaka berupa bokor emas. Rombongan Nyi Mas Gandasari mencuri bokor emas Pangeran Cakraningrat," ucapnya.

Dino menyebutkan pertempuran sempat meledak antara Kesultanan Cirebon dengan Kerajaan Rajagaluh saat Pangeran Cakraningrat mengetahui bokor emas miliknya digondol Nyi Mas Gandasari. Pertempuran tersebut berhasil dimenangkan Kesultanan Cirebon

"Nah, prajurit-prajurit yang menyamar itu lah yang kemudian direkonstruksi jadi tarian telik sandi. Kalau dulu, mereka menari sebagai pengalih perhatian sekaligus memata-matai. Sekarang, tarian ini sebagai hiburan," ujar Dino.

Dino berharap tarian telik sandi bisa menjadi tarian yang bisa dikenal secara global. Terlebih lagi, lanjut dia, tak sedikit sanggar kesenian yang mempelajari tarian telik sandi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads