"Ya ini sudah mau tuntutan, mau dipanggil bagaimana?," ujar Kasipenkum Kejati Jabar Abdul Muis Ali di Kantor Kejati Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (29/3/2019).
Abdul menilai desakan dari mahasiswa terlambat. Pasalnya berdasarkan fakta persidangan, para terdakwa menyepakati mantan Bupati Tasikmalaya itu tak dihadirkan setelah 3 kali mangkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana fakta persidangan, nama Uu muncul saat kesaksian beberapa orang saksi dan terdakwa. Uu disebut memberikan instruksi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Tasikmalaya Abdul Kodir yang menjadi terdakwa untuk melaksanakan kegiatan Musabaqoh Qiroatil Lutub (MQK) dan pembagian hewan kurban.
Akan tetapi, kedua kegiatan tersebut tak masuk pos anggaran Kabupaten Tasikmalaya. Namun Uu meminta agar kegiatan tetap berjalan dan meminta Sekda mencari dana. Kegiatan akhirnya terlaksana dan diduga menggunakan uang hasil sunat dana bansos yang diberikan kepada 21 yayasan di Tasikmalaya.
Uu sudah tiga kali dipanggil ke persidangan namun tak kunjung datang. Pemanggilan pertama dilakukan oleh pihak pengacara Abdul Kodir. Lalu dua pemanggilan dilakukan oleh jaksa penuntut umum setelah majelis hakim melakukan penetapan pemanggilan.
Sebelumnya, sekelompok mahasiswa mendesak Kejaksaan Tinggi Jabar menjemput paksa Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum agar bersaksi dalam sidang kasus korupsi dana hibah Kabupaten Tasikmalaya tahun anggaran 2017. Sebab Uu sudah tiga kali mangkir dalam persidangan.
Massa tergabung Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se-Jabar menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (27/3/2019). Mereka membawa spanduk berisi tuntutan.
Kordinator Aliansi KAMMI Se-Jabar Ahmad Jundi Khalifatullah menyoroti sikap tidak kooperatif Uu karena tiga kali mangkir dari persidangan. Pihaknya mendorong Kejati Jabar menjemput paksa mantan bupati Tasikmalaya tersebut.
"Pertama kenapa bahasanya jemput paksa, karena sudah pernah dijemput halus tapi enggak datang. Sudah pernah dipanggil dan didatangi ke Gesat, tapi enggak ada orangnya, tiga kali pemanggilan," kata Jundi kepada wartawan. (dir/tro)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 