Pantaun detikcom, Kamis (28/3/2019), genangan air di jalan tersebut setinggi lutut hingga paha orang dewasa. Sejumlah pelajar yang menerjang genangan banjir dengan berjalan kaki harus menenteng sepatu dan celana seragamnya.
Agar celana seragamnya tidak basah, mereka memakai celana pendek. Sedangkan emak-emak yang membawa sepeda motor terpaksa parkir di tepi jalan, lalu berjalan kaki dengan menerobos banjir. Bahkan, emak-emak berjibaku melintasi genangan air menutup jalan sambil memangku anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mengeluh karena kalau mau berangkat sekolah pas banjir gini harus lewatin (terobos) banjir," ujarnya.
"Harapan sebagai pelajar pengen tidak banjir lagi. Supaya akses (jalan) lancar," ucap Firdaus menambahkan.
Selain merendam Jalan Raya Andir-Katapang, banjir juga menggenangi Jalan Anggadiredja, Kecamatan Baleendah.
Keluhan serupa diungkapkan Wiwin, salah satu karyawan pabrik di wilayah Dayeuhkolot. Ia berharap kepada pemerintah segera membuat solusi banjir.
"Harus ada terobosan baru buat mengatasi banjir ini. Saya, warga lainnya juga pasti sudah lelah dengan banjir ini," ucap Wiwin. (bbn/bbn)