Tati sudah menyangka kalau Wawan akan pergi untuk mencari ular. "Saya tahu dikabari mertua, katanya Wawan meninggal di sawah. Saya langsung firasat dipatuk ular, sejak pergi dari rumah pun dia bawa-bawa kantong walau pun perginya hanya bilang mau bekerja," kata Tati kepada awak media di ruang jenazah RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Selasa (26/3/2019).
Wawan berprofesi sebagai buruh bangunan. Mencari ular hanya pekerjaan sampingan saat tenaganya tidak dibutuhkan. Tati menyangka ada orang yang sengaja memesan ular kepada suaminya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tati mengaku sudah berkali-kali meminta suaminya berhenti mencari ular. Pernah suaminya itu sakit-sakitan hingga dirawat, bahkan pernah tangannya patah. Saat itu Wawan mengaku kapok mencari ular.
"Paling sebulan dua bulan, dia cari ular lagi. Dia juga pernah koma selama enam bulan gara-gara dipatuk ular. Tapi sepertinya dia enggak kapok, dia biasa cari ular kobra. Kalau dapat, pulang. Kasih ke saya paling besar Rp 150 ribu, saya sudah sering larang dia buat cari ular," tutur Tati.
Warga Kampung Cibereum Sukabumi geger dengan penemuan sesosok mayat pria di pematang sawah. Jasad Wawan alias Aping itu ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak berkebun. Posisi Wawan berjongkok dan salah satu tangannya merogoh lubang.
"Kalau penyebab kematian belum kita ketahui, namun dugaannya dia meninggal karena dipatuk ular berbisa. Keterangan warga korban memang dikenal sering mencari ular di sawah," kata Kanit Reskrim,Polsek Cibeureum Ipda Yiyi Sukmahikayat di Kamar Jenazah RSUD Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/3/2019). (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini