Minarsih alias Mak Inun (59) dikenal sebagai pawang hujan kawakan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mak Inun menekuni pekerjaan pawang hujan sejak 2004.
Jasa 'mengendalikan' hujan oleh Mak Inun bertarif hingga jutaan rupiah. "Biasanya per acara Rp 1,8 juta. Itu untuk berbagai keperluan seperti sesajen dan untuk memberi makan anak yatim-piatu," ujar Mak Inun kepada detikcom di Pendopo Garut, Jalan Dewi Sartika, Garut Kota, Senin (25/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahar Rp 1,8 juta itu digunakan Mak Inun untuk menyediakan perlengkapannya saat ritual menghalau hujan. Sebagai upah, Mak Inun memperoleh sekitar Rp 800 ribu dari jumlah itu.
![]() |
"Sebulan bisa 8 sampai 10 kali. Banyak yang datang ke emak. Yang paling sering datang ke saya yang dari Pendopo (Pemkab Garut). Polisi juga pernah," ungkap nenek lima cucu ini.
Akhir-akhir ini, Mak Inun sedang marema. Orderan mengendalikan hujan kini datang kebanyakan dari para caleg yang menggelar kampanye di lapangan terbuka. Menurut Mak Inun, sudah ada empat orderan yang masuk untuk April 2019. Dia siap mengawal.
"Ada beberapa yang kampanye. Tapi biasanya yang banyak itu dari orang yang hajat nikahan," pungkas Mak Inun. (bbn/bbn)