Di Kabupaten Garut, hingga kini masih ada masyarakat yang berprofesi sebagai pawang hujan. Minarsih alias Mak Inun, namanya. Nenek lima cucu berusia 59 tahun ini tenar sebagai pawang hujan di Garut. Pasalnya, Mak Inun sudah menekuni profesi pawang hujan sejak belasan tahun lalu.
"Emak udah dari 2004 jadi pawang hujan. Awalnya ikut-ikutan, sekarang sudah bisa sendiri," ujar Mak Inun, mengawali perbincangannya dengan detikcom di Pendopo Garut, Senin (25/3/2019) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling sering datang ke saya dari Pendopo (Pemkab Garut). Polisi juga pernah," ucapnya.
![]() |
"Puasa, emak bikin hidangan buat anak yatim 15 orang. Terus ziarah sambil bawa air," katanya.
Saat hari H acara, sesuai pesanan pelanggannya, Mak Inun berada di lokasi acara. Senter bercahaya putih, botol berisi air dan handuk menjadi 'senjata' sekaligus ciri khas Mak Inun saat melakoni ritual menangkal hujan. Lampu senter dia sorot ke langit.
Sambil menabur air sambil komat-kamit serta menunjuk ke atas, Mak Inun menjalankan aksinya. Mak Inun kerap sukses tiap kali mencegah hujan. Namun ia mengaku tak jarang mengalami kegagalan.
"Yang pasti ini kan saya memohon kepada Allah, ini bukan kekuatan saya. Ya kalau Tuhan berkata lain, ya saya bisa apa," ujar Mak Inun. (bbn/bbn)