"Di Jabar sampai hari ini akan berjuang untuk berkontribusi besar ke parliamentary threshold secara nasional," ucap Sekjen PSI Jabar Reza Arfah saat dihubungi, Kamis (21/3/2019).
Reza mengatakan berdasarkan data, PSI di Jabar memang menemui jalan terjal. Sebab, kata dia, PSI merupakan partai baru dan Jabar masih didominasi oleh PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisa waktu kurang dari sebulan ini akan dimanfaatkan betul PSI Jabar. Salah satu strategi yang akan dilakukan ialah door to door ke rumah-rumah warga. Para caleg PSI dari Dapil di Jabar pun terus melakukan door to door ke rumah-rumah warga.
Berdasarkan data, kata dia, pihaknya sudah melakukan door to door ke 11 ribu rumah di Bandung. Belum lagi para caleg, Giring Ganesha atau Giring 'Nidji' misalnya, caleg PSI Dapil Jabar 1 ini sudah melakukan door to door ke 210 ribu rumah warga.
"Jadi ada beberapa data-data di lapangan itu kenapa kita tetap percaya. Kita gempur habis-habisan ke rumah-rumah warga," ucapnya.
Dalam survei Litbang Kompas, PSI masuk di kategori ketiga, yakni parpol yang tingkat elektabilitasnya di bawah ambang batas parlemen. Ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Survei Litbang Kompas digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Litbang Kompas membandingkan perolehan suara parpol di Pemilu 2014, elektabilitas pada Oktober 2018 dan elektabilitas pada Maret 2019.
Berikut elektabilitas PSI dalam tiga waktu berbeda tersebut:
Pemilu 2014: -
Oktober 2018: 0,4%
Maret 2019: 0,9%
Simak Juga "Politisi Muda PSI Vs PAN Adu Gagasan soal Pendidikan Indonesia":
(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini