Seperti diketahui dalam Pilpres ini, kedua mantan petinggi Jabar yang selama 5 tahun bersama-sama memimpin, berbeda jagoan yang diusung dalam Pilpres. Aher sebagai kader PKS mendukung paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Sementara Demiz mendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Untuk pertama kalinya mereka yang berbeda arah dukungan tampil bersama di muka publik, kemarin. Meski berbeda pandangan, keduanya tampak kompak sebelum, saat dan setelah persidangan kasus Meikarta dengan terdakwa Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin. Keduanya jadi saksi.
![]() |
Sebelum sidang misalnya, kedua mantan petinggi di Jabar ini datang bersamaan ke Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung pukul 08.53 WIB. Aher yang datang mengenakan kemeja batik memang berjalan lebih dahulu dan diiringi Demiz di belakangnya yang datang menggunakan kemeja putih. Keduanya pun bersebelahan saat duduk di ruang tunggu maupun di dalam ruang sidang menunggu persidangan dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selesai persidangan, keduanya masih tetap kompak. Aher dan Demiz yang berjalan bersamaan keluar ruang persidangan tetap menebar senyum. Bahkan keduanya sempat berfoto bareng dengan gaya jari khas dukungan untuk capres pilihannya masing-masing.
Saat berfoto bersama ini, Aher mengacungkan jari tangan kanannya membentuk huruf 'L' yang merupakan simbol Prabowo-Sandiaga Uno. Sementara Demiz mengacungkan jempol yang berarti huruf 1, simbol Jokowi-Ma'ruf.
"Kita ini dulu dijuluki pasangan paling mesra. Meski sudah tidak sama-sama, tetap berhubungan baik," kata Aher.
Aher mengatakan tak ada masalah dengan Demiz meski berbeda pandangan politik.
"Beda-beda apa sih, nggak ada masalah apa-apa, kita mah baik-baik saja," kata Aher.
"Akur ya, dulu akur, sekarang akur," kata Aher menambahkan.
Saksikan juga video 'Aher dan Deddy Mizwar Jadi Saksi Sidang Suap Meikarta':
(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini