Mendag Pecahkan Rekor MURI Penandatanganan Prasasti Terbanyak

Bandung - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berhasil memecahkan rekor MURI dengan melakukan penandatanganan sebanyak 251 prasasti sekaligus menjadi seremoni peresmian kantor Metrologi di seluruh Indonesia. Kantor tersebut akan mengakselerasi berbagai jenis pengukuran, kalibrasi dan akurasi untuk berbagai sektor.

Kegiatan pemecah rekor itu digelar di acara puncak peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2019, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (20/3/2019). Sejumlah tamu undangan hadir dalam acara tersebut mulai dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan beberapa kepala daerah dari berbagai daerah.

Puncak peringatan Harkonas juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari acara hiburan, pameran hingga peresmian sebanyak 251 kantor Metrologi di seluruh wilayah Indonesia.

Peresmian tersebut, secara simbolis ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukiat. Dengan didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil Enggar membubuhkan tandatangannya di atas prasasti yang telah disiapkan.

Penandatanganan prasasti itu berhasil memecahkan rekor MURI sebagai penandatanganan prasasti dan peresmian kantor terbanyak secara serentak. Angka 251 itu menggugurkan catatan rekor sebelumnya ketika masa Pemerintahan Ahmad Heryawan hanya berhasil melakukan penandatanganan prasasti sebanyak 117.

Senior Manajer MURI Yusuf Ngadri mengatakan, peresmian serentak kantor Metrologi legal se-Indonesia tersebut agar konsumen atau masyarakat lebih dilindungi dalam pengukuran atau tera.

"Banyaknya gedung yang diresmikan, MURI akhirnya menganugerahi piahak rekor kepada Kementerian Perdagangan RI," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, penandatanganan prasatsi bagian dari peresmian yang dilakukan pemerintah. "Pembangunan gedung metrologi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam melindungi konsumen. Metrologi menjadi instansi yang bertanggung jawab dalam menjamin timbangan atau alat ukur yang digunakan oleh para pedagang," ujarnya. (mso/ern)