Pantauan detikcom, Rabu (20/3/2019) air di aliran sungai yang berada di depan komplek tersebut, rembes melalui celah-celah bronjong yang dipasang sebagai penambal tanggul yang sebelumnya rusak akibat diterjang banjir bandang, Sabtu, 9 Februari 2019 lalu. Akibat insiden itu, tiga warga meninggal.
Salah satu warga Yadi Suryadi mengatakan, Selasa (19/3) kemarin pasca hujan yang terjadi di siang hari dan membuat volume air di sungai tersebut meningkat sehingga rembes ke pemukiman. Bahkan rembesan airnya cukup deras dan membanjiri sejumlah rumah warga.
"Tanggulnya rembes, jadi yang dibelakangnya air, debit air naik airnya masuk ke komplek, karena rembesan dari batu bronjong," katanya ditemui detikcom di dekat tanggul tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, rembesan air di sela-sela bronjong tersebut membuat warga was-was, pasalnya warga tidak ingin kejadian bencana banjir bandang yang menewaskan warga Komplek Jatiendah Regency kembali terjadi di komplek tersebut.
"Kemarin airnya sampai ke atas, di belakang sana kan ada tumpukan-tumpukan karung (berisi tanah) itu juga sampai dibuka, kalau engga air naik lagi makannya ke bawah banjir, airnya dari kompleks sini," ungkapnya.
Ia menuturkan, bila terjadi hujan besar di malam hari pihaknya harus waspada dan siap-siap bergadang, takutnya bronjong yang dipasang di tanggul tersebut kembali jebol.
"Was-was kalau hujan gede, kalau hujan gede sudah siap siaga. Kadang enggak tidur, apalagi malam sudah siap bergadang," tuturnya.
Dia berharap, kepada Pemerintah Kabupaten Bandung agar segera memperbaiki tanggul tersebut.
"Supaya cepat diperbaiki tanggulnya, biar warga sekitar, warga Jatiendah Regency tenang," ujarnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini