"Setahu saya memang deket, tapi masih di jalur bisnis," ujar Rohili di sela pemakaman Ai di Dusun Cirapuan, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Kamis (14/3/2019).
Rohili beecerita, ia pernah berjumpa sekali dengan Nuryanto, ketika Ai mengajak Nuryanto ke kampung halamannya di Pangandaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar bisnis itu juga, kata Rohili, Ai menyertai Nuryanto ke Malaysia untuk melakukan penagihan jual-beli.
"Kalau sejauh itu (nikah siri), itu enggak," ujar Rohili.
Atas kematian putrinya, Rohili berharap penegakan hukum seadil-adilnya. Ia berharap para pelaku mendapat hukuman mati karena telah menghilangkan nyawa orang.
"Sekarang mungkin saya masih berduka, tapi nanti kami akan meminta bantuan penegakam hukum," kata Rohili yang sehari-hari bergiat sebagai penceramah keagamaan.
Tak lupa, Rohili menyampaikan permohonan maaf jika semasa hidup anaknya memiliki kesalahan. Ia juga meminta doa untuk sang anak yang kini telah tiada.
"Semoga almarhumah anak saya diampuni dosa-dosanya dan diterima iman Islamnya," ujar Rohili dengan mata berair.
Nuryanto dan Ai, hilang kontak di Malaysia sejak 21 Januari 2019 ketika keduanya menjumpai rekan bisnis mereka di sana. Jasad keduanya ditemukan dalam kondisi tak utuh di sekitar Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari 2019.
(ern/ern)