Insiden maut ini berlangsung di Kampung Kebonsalak, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (7/3) malam, pukul 19.30 WIB. Informasi dihimpun, kejadian ini terjadi dipicu perselisihan antar remaja gara-gara pesta minuman keras (miras). Fauzi bersama belasan temanya berusaha mencari seorang pemuda, inisial G (19), yang terlibat cekcok usai mabuk miras. Singkatnya, perkelahian massal pecah antara Fauzi Cs dan kubu G.
Lalu TM, bapak G, bereaksi. Melihat perkelahian di dekat rumahnya, TM berupaya melindungi sang anak. Sejumlah saksi melihat Fauzi dan TM sempat berkelahi. "Saling pukul, berantem. Korban jatuh. Korban saat itu enggak berdarah," ucap Susi Wahyuni, warga setempat sekaligus saksi mata, saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (9/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fauzi meninggal di rumah sakit, sekitar jam 12 malam (Kamis). Dia kelas satu SMK," kata Dian, kakak Fauzi, di RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya.
Polisi menyelidik peristiwa maut tersebut dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi didengar keterangannya. Selain memeriksa saksi, polisi dokumentasikan TKP dan mengamankan sebongkah batu.
Kapolsek Singaparna Kompol Budiman menjelaskan kasus ini dipicu perseteruan Fauzi dengan G. "Ada ribut-ribut lalu terjadi perkelahian. Korban dan pelaku adu jotos. Jadi awalnya ini yang punya masalah itu anaknya (G anak TM dengan korban)," ucap Budiman.
![]() |
Guna kepentingan penyelidikan, menurut Budiman, jenazah Fauzi dibawa ke RSUD Dr Soekardjo untuk autopsi.
Kini polisi memeriksa TM berkaitan insiden tersebut. "Kami bekerja cepat amankan pelaku, dan masih kita mintai keterangan. Awalnya korban menyerang ke rumah anak pelaku. Lalu pelaku pukul Fauzi hingga akhirnya meninggal," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Pribadi Atma.
Di hadapan polisi, TM mengelak tuduhan menjadi biang penyebab tewasnya Fauzi. Dia berdalih membela anaknya, G, yang sempat dianiaya teman korban. Malam kejadian itu, TM menuturkan, justru Fauzi dan temanya-temanya menantangnya hingga terlibat perkelahian.
"Saya emosi lihat anak saya lari, ngaku dipukuli teman korban. Spontanitas naluri kebapakan saya keluar dan saya hadapi mereka," ujar TM kepada penyidik.
Meski terlibat adu jotos, menurut Titi, korban justru tak sadarkan diri akibat terjatuh dan kepala belakang membentur batu besar. "Dia (Fauzi) tak sadarkan dirinya setelah jatuh. Kepalanya kena batu. Sebelumnya dia melawan dan pukul saya juga" ucap Tito. (bbn/bbn)