Hal ini diungkapkan juru bicara RSUD Sayang Rayasandy kepada detikcom melalui sambungan telepon Rabu (6/3). Saat ini korban disebut sudah bisa berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga yang menunggunya.
"Saat ini kondisi pasien berangsur membaik, tidak seperti saat pertama masuk. Pihak medis juga terus melakukan penanganan dan pengawasan intensif terhadap kondisi pasien tersebut," ungkap Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau secara medis saya tidak berkenan harus langsung ke dokter, kondisi faktual hari ini pasien sudah bisa bercakap-cakap meskipun masih takut-takut. Kebanyakan ayahnya yang bercerita," lanjutnya.
Peristiwa horor itu bermula saat korban hendak pulang usai nongkrong di sekitar Pasar Muka, Cianjur, Jawa Barat, Senin (4/3/2019) dini hari. Saat itu muncul dua motor yang langsung memepet korban, tanpa basa-basi pelaku langsung menebaskan senjata tajamnya ke arah tangan korban hingga putus.
"Ada rekan saya yang melihat kejadian itu, katanya ada empat orang menggunakan dua sepeda motor langsung meneriakkan nama anak saya dan langsung menyerang," ucap Yan Aziz (52), orang tua korban, di ruang perawatan RSUD Sayang Cianjur.
Korban berusaha menangkis serangan para pelaku yang mengarahkan senjata tajam ke kepala dan bagian tubuh lainnya. Dia menangkis serangan dengan tangan kanannya. "Tangan anak saya putus. Untungnya ada warga yang datang menyelamatkan. Pelaku semuanya kabur, anak saya langsung dibawa ke rumah sakit," tutur Yan Aziz. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini